Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Riset: 93% Anak Indonesia Mengalami Masalah Gigi
15 Februari 2019 17:30 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
Prevalensi masalah gigi dan mulut di Indonesia masih sangat besar. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebanyak 57,6 persen orang Indonesia memiliki masalah gigi dan mulut.
ADVERTISEMENT
Gawatnya, angka anak-anak yang mengalami masalah gigi menurut Riskesdas 2018 mencapai 93 persen.
Untuk itu, menjadi salah satu strategi Kementerian Kesehatan RI dalam mengurangi angka penderita karies gigi yakni dengan pencanangan program 'Indonesia Bebas Karies 2030'.
Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) dalam hal ini juga merasa perlu ambil bagian. Seperti yang dikatakan melalui situs webnya, cara awal untuk mewujudkan program tersebut adalah dengan melakukan tindakan pencegahan gigi berlubang mulai dari anak-anak.
"Dari Riskesdas yang terbaru, yang 2018 itu tinggi sekali prevalensi karies anak di Indonesia dan memang perlu usaha yang luar biasa untuk menurunkannya," kata Ketua IDGAI, drg. Udijanto Tedjosasongko saat dihubungi kumparanMOM, Kamis (14/2).
Menurut drg. Udijanto, langkahnya itu lebih banyak ke arah preventif. Di antaranya pemberian flouride secara massal, kemudian pemberian penutupan gigi bagian molar yang rawan karies. Selain itu juga soal sosialisasi kondisi gigi anak .
ADVERTISEMENT
Salah satu penyebab tingginya prevalensi karies anak Indonesia adalah karena karies ini bisa terjadi pada siapa saja. Udijanto mengatakan, apapun keadaan sosial ekonominya, anak tetap rentan terkena karies.
"Sosial ekonomi itu tidak menunjukkan, misalnya hanya kalangan menengah ke bawah saja yang kariesnya. Tapi bahkan kalangan menengah ke atas pun sama parahnya."
Nah, Moms, yuk, mari ikut sukseskan program Indonesia Bebas Karies 2030! Mulai dari biasakan anak Anda untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara menyikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu pagi setelah makan dan malam sebelum tidur.
Jangan lupa untuk memeriksakan kesehatan gigi anak secara teratur, yaitu enam bulan sekali. Jangan menunggu sampai gigi anak bermasalah dulu untuk ke dokter gigi.
ADVERTISEMENT