Lebih Baik Mana, Bubur Bayi Disaring atau Diblender?

20 Maret 2019 14:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saring Blender. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Saring Blender. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Di usia 6 bulan, kandungan nutrisi pada ASI saja tak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan si kecil. Ia perlu diberi Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Pada awal pemberian MPASI, bayi disarankan untuk memulainya dengan mengkonsumsi makanan yang bertekstur halus. Misalnya seperti nasi, daging, ikan dan sayur-sayuran yang dihaluskan. Seiring berjalannya usia, Anda bisa menaikkan tekstur makanan bayi, hingga di umur 1 tahun, bayi harusnya sudah bisa mengkonsumsi makanan keluarga.
ADVERTISEMENT
Untuk menghaluskan jenis-jenis makanan tersebut, ada beberapa cara yang bisa digunakan. Beberapa orang tua ada yang yang menggunakan saringan kawat untuk menghaluskannya. Ada pula orang tua yang menggunakan blender. Tapi manakah cara yang lebih baik? Disaring atau diblender?
Saring blender. Foto: Shutterstock
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kumparanMOM menghubungi dokter anak yang juga Konsultan Laktasi di Sentra Laktasi Indonesia (SELASI), yaitu, dr Wiyarni Pambudi, SpA. Menurutnya kedua cara itu bisa dilakukan untuk menghaluskan bubur bayi. Tapi ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan.
"Membuat MPASI untuk bayi sebenarnya tidak membutuhkan peralatan khusus. Manfaatkan ulekan dan saringan kawat untuk menghaluskan bahan matang menjadi tekstur lumat untuk bayi usia 6-8 bulan. Tingkatkan teksturnya lebih kasar di usia 9-11 bulan, dan seterusnya bayi diharapkan sudah bisa makan menu keluarga dengan lauk cincang di usia 12 bulan ke atas," ujar dr Wiryani, Selasa (19/2).
Saring Blender. Foto: Shutter Stock
Menurut dr. Wiyarni, menghaluskan bubur bayi dengan cara disaring punya manfaat. Seperti, lebih mudah mengenalkan peralihan tekstur makanan pada bayi, dari halus menuju kasar.
ADVERTISEMENT
"Metode simpel dan sederhana ini lebih menjamin tekstur dan kepadatan MPASI dapat tersaji dalam volume yang pas dengan kapasitas lambung dan kebutuhan gizi bayi," kata dr. Wiyarni.
Lantas bagaimana dengan cara diblender?
Saring blender. Foto: Shutterstock
Menghaluskan bubur bayi dengan cara diblender juga tidak salah. Hanya saja, bubur bayi yang diblender membutuhkan tambahan air. Akibatnya, volume makanan bayi menjadi lebih besar. Sehingga, akan ada makanan yang 'terbuang' yang artinya tidak dikonsumsi si kecil secara keseluruhan karena sudah tercampur dengan banyak air.
"Secara umum mengolah makanan dengan blender tidak merusak nutrisi dalam bahan MPASI, tapi harus diperhatikan apakah kita perlu menambah sejumlah cairan untuk memudahkan blender bekerja. Cairan yang ditambahkan akan meningkatkan volume MPASI, bubur yang dihasilkan lebih cair dan banyak. Akibatnya mungkin bayi tidak sanggup menghabiskan sejumlah porsi yang nilai gizinya setara dengan bubur kental," kata dr. Wiyarni.
ADVERTISEMENT
Nah, Moms, sudah jelas kan? Kedua metode itu boleh digunakan untuk menghaluskan Makanan Pendamping ASI untuk bayi. Sesuaikan saja dengan kebutuhan Anda dan bayi.