Mana Lebih Baik, ASI Perah atau Menyusui Langsung? Ini Penjelasannya

4 September 2018 11:20 WIB
clock
Diperbarui 1 Agustus 2019 14:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ASI Perah  (Foto: Shutter Stock )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ASI Perah (Foto: Shutter Stock )
ADVERTISEMENT
ASI perah menjadi alternatif pilihan terbaik dalam hirarki makanan bayi menurut WHO, apabila ibu tidak mungkin menyusui langsung. Meski begitu, para ahli tetap menyarankan ibu tetap membarengi pemberian ASI perah dengan pemberian ASI langsung atau menyusui. Mengapa demikian?
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, menyusui bayi tetap memberikan lebih banyak manfaat dan justru akan ada kekurangan yang muncul bila bayi hanya diberi ASI perah atau ASIP saja tanpa disusui langsung.
"Bagi ibu, hisapan mulut bayi merangsang hormon-hormon yang berguna untuk produksi ASI dan pengalirannya, juga membuat perasaan ibu lebih bahagia, ikatan batin dengan bayi terjalin lebih erat", kata dr. Wiyarni saat diwawancarai kumparanMOM, Minggu (2/9).
Menyusui secara langsung, kata dr. Wiyarni, juga dapat mengaktifkan berbagai respon neurosensorik terhadap stimulasi kontak kulit ibu-bayi, melatih regulasi lapar-kenyang secara otonom, dan imbal balik bonding dari bayi ke ibu. Tentu kebaikan ini tidak bisa didapatkan oleh ibu atau bayi apabila menyusu dengan ASI perah.
ADVERTISEMENT
"Berbagai kelebihan menyusui secara langsung tidak mungkin disamai dengan pemberian ASI perah atau ASI donor, apalagi formula yang berasal dari susu mamalia species lain", ujar dr. Wiyarni.
Ilustrasi menyusui. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menyusui. (Foto: Thinkstock)
Pernyataan dokter Wiyarni juga sesuai dengan pembahasan American Journal of Clinical Nutrition. Dalam jurnal tersebut, ibu yang menyusui bayinya secara langsung memiliki keseimbangan hormon lebih baik. Sedangkan bayinya mendapatkan dua keuntungan sekaligus yaitu rasa nyaman dan kenyang.
Selain itu, bayi yang disusui secara langsung juga cenderung lebih aktif pada hari ketiga pasca-persalinan. Bahkan tingkat kecerdasan bayi juga lebih tinggi dibandingkan dengan memberikan ASI perah.
Nah bagaimana, Moms? Sudah jelas kan, sekarang? Jadi boleh saja memberikan ASI perah, tapi teruslah menyusui bayi setiap kali Anda bisa melakukannya. Karena manfaat menyusui bagi ibu dan menyusu bagi bayi jauh lebih besar dari 'sekadar' sempurnanya nutrisi ASI.
ADVERTISEMENT