Manfaat Yoghurt bagi Kesehatan Ibu dan Anak

12 Desember 2017 21:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yogurt mengandung bakteri baik (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Yogurt mengandung bakteri baik (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Yoghurt sering dianggap sebagai pelengkap makanan pokok. Namun, kandungan gizi tinggi yang dimiliki oleh yoghurt membuatnya layak untuk dikonsumsi secara rutin.
ADVERTISEMENT
Ahli Nutrisi, Emilia Achmadi, menyatakan makanan yang berbahan dasar susu murni ini kaya akan vitamin. "Pada dasarnya, tubuh kita membutuhkan Vitamin B6, B12 dan Vitamin K. Tiga jenis vitamin ini bisa kita dapatkan dari bakteri positif yang ada di dalam pencernaan. Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi yoghurt," ucapnya acara peluncuran Greenfields Yoghurt di Almond Zucchini, Jakarta Selatan, beberapa waktu yang lalu.
Selain ketiga vitamin di atas, kandungan kalsium dan protein yang ada di dalam yoghurt sangat baik dalam meremajakan kulit dan kesehatan otak. “Misalnya saja rambut yang mudah rontok, tumbuhnya uban sebelum waktunya, permasalahan kulit kering dan bersisik. Bahkan, penyakit parkinson (dan) alzheimer juga bisa terjadi pada mereka yang tidak terbiasa mengonsumsi produk dairy, khususnya yoghurt," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Yoghurt juga terbukti mampu membantu kerja organ tubuh. Kerja tubuh yang berkaitan dengan produksi energi, pengembangan kemampuan kognitif, dan meningkatkan sistem imun akan berjalan dengan baik apabila yoghurt rutin dikonsumsi. Yoghurt juga ikut membantu proses produksi insulin yang mencegah penyakit diabetes.
Emilia Achmadi, Ahli Nutrisi. (Foto: Winda Dwiastuti/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Emilia Achmadi, Ahli Nutrisi. (Foto: Winda Dwiastuti/kumparan)
Emilia menambahkan, akan terdapat sejumlah dampak buruk bagi tubuh yang bisa terjadi jika seseorang tidak membiasakan diri untuk mengonsumsi yoghurt. Di antaranya adalah kerontokan rambut yang bisa mengakibatkan kebotakan di usia 40 tahun dan terkena serangan jantung serta stroke ketika memasuki usia 50 tahun.
Hal ini membuat Emilia selalu mengimbau konsumsi yoghurt kepada siapapun, mulai dari keluarganya hingga atlet profesional yang datang meminta konsultasi gizi kepadanya.
"Saya sering kali katakan kepada anak saya, 'Nak, jika kamu bertemu dengan perempuan usia 60 tahun, tetapi tangannya sudah sering bergemetar. Seseorang yang berusia 70 tahun namun sudah tidak mampu mengingat banyak hal dan sering lupa, sebenarnya masalah mereka hanya satu, yaitu pencernaannya sudah tidak mampu berfungsi optimal'. Apapun permasalahan pada tubuhnya, maka mata rantainya pun bisa ditarik kembali dengan fungsi pencernaannya," ungkap Emilia.
ADVERTISEMENT
Yoghurt memiliki manfaat yang sama baiknya dengan susu. Meski demikian, yoghurt memiliki kadar ph 4,5 yang tidak akan ditemui di dalam air susu murni, yang membuat yoghurt lebih baik dikonsumsi. Kadar ph ini dapat meluluhkan sel-sel jahat yang menempel di tubuh.
Terkait sel-sel jahat, yoghurt memiliki kekuatan berganda karena kandungan probiotik yang ada di dalamnya. Hal ini menyebabkan yoghurt sangat tepat untuk dikonsumsi secara rutin oleh masyarakat perkotaan yang rentan akan polusi.
Anak-anak dan perempuan hamil akan menjadi pihak paling rentan akan eksposur metal yang berbahaya. Masalah akan teratasi dengan konsumsi yoghurt secara rutin baik oleh anak-anak atau ibu hamil.