Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Melahirkan Secara Normal dan Operasi Caesar, Mana lebih Baik?
15 Desember 2017 12:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Melahirkan caesar atau normal? Kedua hal tersebut adalah kebimbangan yang menggelayuti pikiran setiap ibu hamil. Mereka dilema apakah akan melahirkan sesuai dengan fitrah biologis mereka atau dengan bantuan medis.
ADVERTISEMENT
Kegalauan muncul menyoal rasa sakit yang akan dirasakan pada saat melahirkan. Banyak perempuan yang lebih memilih untuk melakukan persalinan dengan operasi caesar, karena berbagai macam alasan seperti takut tidak bisa menahan sakit.
Sebelum membahas lebih lanjut, Anda harus mengetahui terlebih dahulu apa pro dan kontra dari masing-masing prosedur persalinan.
Dimulai dengan operasi caesar. Mengutip laman Encyclopedia Britannica, persalinan model caesar berarti “pengangkatan janin dari rahim melalui sayatan pada perut”. Seorang ibu yang tengah mempertimbangkan metode caesar wajib mengikuti pertimbangan dokter mengenai kemampuan fisik dan riwayat penyakit.
Karena melalui pembedahan, persalinan menjadi lebih terencana. Beberapa ibu memilih metode caesar karena ingin memilih tanggal yang baik untuk kelahiran buah hatinya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Anda bisa merencanakannya dan mempersiapkan diri secara mental untuk kelahiran. Hal ini akan membantu mengurangi stres dan kecemasan Anda.
Namun, caesar memiliki dampak pasca-operasi. Anda mungkin akan menderita komplikasi penyakit seperti penurunan fungsi usus dan produktivitas menyusui. Ditambah proses pengeringan luka akibat operasi, pemulihan metode caesar cenderung lebih lama dari metode normal.
Sedangkan kelahiran normal ditempuh tanpa proses pembedahan mayor. Karena alami, melahirkan secara normal memiliki beberapa keuntungan seperti tidak terlalu lama berada di rumah sakit dan waktu pemulihan yang singkat dibandingkan dengan operasi caesar.
Persalinan normal juga dipandang tidak terlalu berisiko. Kelahiran normal juga memberikan beberapa manfaat bagi sang bayi, salah satunya adalah bayi akan menelan beberapa bakteri pelindung yang akan masuk ke usunya, dan ini akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
ADVERTISEMENT
Persalinan normal menjadi momok karena rasa sakit yang tidak tertahankan selama persalinan berlangsung. Dr.dr. H. Taufik Jamaan, Sp. OG, selaku spesialis kebidanan/kandungan mengatakan bahwa rasa sakit memang tak terhindarkan ketika melaksanakan persalinan normal.
"Ya kalau sakit itu pasti, kalau ada skala 20 sampai 30 mungkin itu kali ya. Tapi ya kayak gitu dinikmati saja, kan kalau bayinya sudah lahir, sakitnya sudah tidak terasa lagi," jelas dokter Taufik ketika diwawancarai kumparan (kumparan.com) Kamis (14/12). .
Taufik juga menjelaskan bahwa ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi rasa nyeri saat melahirkan secara normal salah satunya dengan berolahraga.
"Kamu harus olahraga jadi panggulnya rileks. Biar kepala bayi jadi lebih gampang keluar juga. Kalau panggulnya kaku, ya susah. Kepala bayi itu kan keras, jadi bakal susah dia buat keluar,” saran dokter Taufik.
ADVERTISEMENT
“Lihat orang zaman dulu kan kerja keras, jadi lahirannya gampang. Ibaratnya batuk aja sudah bisa keluar bayinya,” ucapnya.
Saat ini para ibu tidak perlu takut terhadap rasa sakit yang timbul saat melahirkan. Perawatan medis masa kini telah mampu memberi solusi untuk mengurangi rasa nyeri ketika melahirkan.
“Kalau masalah nyerikan sekarang juga sudah ada epidural (pain killer). Nanti disuntik punggungnya biar nggak nyeri. Sakitnya sih nggak akan hilang, tapi nyerinya bisa hilang. Asal persalinannya lancar deh," tambah Taufik.
Dokter kandungan dengan pengalaman selama 17 tahun itu beranggapan bahwa kedua metode persalinan tetap memiliki risiko masing-masing. Persalinan normal yang disebut lebih alami memiliki konsekuensi rasa sakit yang ditimbulkan. Sedangkan caesar yang rasanya tidak sesakit persalinan normal, memiliki konsekuensi medis yang membuat penyembuhan lebih lama.
ADVERTISEMENT
Selain rasa sakit, perlu dipertimbangkan juga kesehatan bayi setelah melahirkan. Dalam hal ini, metode dengan pemulihan yang lebih cepat mungkin bisa lebih dipertimbangkan.
“Nah itu artinya, pemulihan ibunya cepat, dan pemulihan bayinya juga cepat. Dan biasanya kalau sudah beberapa jam setelah lahiran, ibu sudah bisa menyusui anaknya. Kalau caesar kan harus dibius pakai obat-obatan, antibiotik. Ibunya harus istirahat dulu satu sampai dua hari, walau bakal pulih tapi ya bakal lebih capek saja, " tutup Taufik.
Jadi, Moms mau pilih yang mana nih? Caesar atau normal?