Mengenal Organic Parenting, Pola Asuh Anak yang Ramah Lingkungan

26 September 2019 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
anak dan ayah Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
anak dan ayah Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pola asuh yang Anda dan pasangan pilih, nantinya berperan penting bagi anak. Tak hanya terhadap fisiknya, namun juga mental anak yang akan dibawa hingga ia dewasa nanti. Salah satu tipe pengasuhan yang sedang digalakkan sekarang ini adalah organic parenting. Apa maksudnya?
ADVERTISEMENT
Organic parenting merupakan pola pengasuhan untuk mengajarkan anak hidup lebih ramah lingkungan. Penggagas Sekolah Alam Indonesia, Lendo Novo mengatakan, pola pengasuhan ini mengajarkan anak hidup ramah lingkungan yakni mulai dari bangun tidur, beraktivitas, hingga kembali tidur.
"Nah ramah lingkungan itu maksudnya misalnya orang tua membiasakan anak untuk tidak memakai Air Conditioner (AC), mengajarkan anak mengelola sampah sehingga zero waste, dan yang terakhir adalah membiasakan anak untuk berpergian menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan. Seperti mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dan menggunakan kendaraan umum untuk meminimalisir kerusakan lingkungan," kata Lendo dalam TalkShow Organic Parenting, di Acara Halo Organik, Minggu (22/9).
Ilustrasi orang tua yang mengajarkan anak sepeda sebagai salah satu parenting organik. Foto: thinkstock
Selain itu, rumah dan lingkungan di sekitarnya pun harus memiliki ruang terbuka hijau, agar anak-anak lebih banyak bermain ketimbang bermain gadget. Ini juga yang harus diperhatikan orang tua yang ingin memulai menerapkan metode ini.
ADVERTISEMENT
Sebab menurutnya, sekarang ini anak-anak kurang bisa menikmati kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas fisik sehingga gerak sensorik dan motoriknya tidak terasah maksimal. Anak-anak dalam pola pengasuhan organik, harus dibiarkan menyatu dengan alam. Seperti membiarkannya bermain, berlari-lari, dan berteriak di ruang terbuka.
"Parenting organik ini terinspirasi dari gaya sekolah Finlandia yakni 70 persen di luar dan 30 persen di dalam rumah. Anak itu jangan dibiarkan berdiam diri. Anak harus disuruh main jika ingin cerdas. Oleh sebab itu, perlu juga nih dikembangkan playground yang edukatif bagi anak, jadi anak pun lebih mudah bermain," ujar pria yang juga aktivis di bidang lingkungan ini.
Ia menambahkan, selain aktivitas sehari-hari, makanan dan minuman yang diberikan anak-anak pun harus diperhatikan seperti beralih ke organik. Bahkan untuk obat-obatan yang diberikan pada anak pun, harus berbahan dasar alami.
Ilustrasi anak bermain di luar. (Foto: shutterstock)
"Kalau dari sisi kesehatan pastinya makanan dan minuman organik itu jauh lebih sehat. Karena sesuatu yang alami pasti lebih baik, kan," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Umumnya, orang tua yang memilih metode ini punya kebiasaan yang khas. "Ciri-cirinya orang tua yang memilih parenting organik untuk menjadi pola asuh adalah orang tua dan anak harus menyukai alam untuk tempat beraktivitas. Misalnya lebih sering mengajak anak jalan-jalan ke gunung, pokoknya yang mengenalkan pada alam. Kalau orang tua suka mengajak ke mal untuk berjalan-jalan artinya bukan parenting organik," tutup Lendo.