Mikrosefali: Gangguan Kepala Bayi yang Perlu Anda Waspadai

16 Agustus 2018 8:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lingkar kepala bayi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lingkar kepala bayi. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Ada banyak hal yang dapat diketahui dari mengukur lingkar kepala bayi, salah satunya gejala mikrosefali. Inilah sebabnya, bidan atau dokter akan melakukan pengukuran lingkar kepala pada setiap bayi yang menjadi pasiennya. Dengan mengukur kepala bayi, bidan atau dokter bisa mengetahui, apakah lingkar kepala bayi normal atau tidak.
ADVERTISEMENT
Jika lingkar kepala bayi lebih kecil dari ukuran normal, maka bayi tersebut mungkin mengalami kelainan yang disebut sebagai mikrosefali. Mikrosefali adalah gangguan sistem saraf langka yang menyebabkan kepala bayi menjadi kecil dan tidak sepenuhnya berkembang. Kondisi ini membuat otak anak tidak dapat tumbuh sebagaimana mestinya serta sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasaan anak di kemudian hari.
Gejala-gejala mikrosefali di antara lain adalah proses penutupan ubun-ubun yang berlangsung lebih cepat dari yang seharusnya. Biasanya bayi yang memiliki mikrosefali, ubun-ubunnya akan mengeras meskipun umurnya baru empat bulan. Semetara pada bayi normal, tidak secepat ini.
Ilustrasi bayi baru lahir. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi baru lahir. (Foto: Thinkstock)
Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Mikrosefali dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol/obat, infeksi tetanus, other (syphilis, parvovirus, varicella zoster), rubella, cytomegalovirus, herpes (TORCH), Pasien mikrosefali dengan ubun-ubun terbuka biasanya disebabkan atrofi otak. Mikrosefali dengan ubun-ubun menutup biasanya disebabkan infeksi TORCH atau atrofi otak.
ADVERTISEMENT
Penyebab mikrosefali lainnya, bisa disebabkan karena sang ibu mengalami trauma radiasi ketika memasuki usia kehamilan empat sampai dua puluh minggu. Misalnya, jika sang ibu mengidap tumor atau kanker yang memerlukan terapi penyinaran. Semakin dini usia kehamilan saat terkena radiasi, maka semakin kecil juga otak janin yang dikandungnya.
Karena itu, bawalah bayi ke bidan atau dokter agar lingkar kepalanya dapat diukur secara berkala. Pengukuran lingkar kepala bayi dianjurkan dilakukan setiap bulan sejak lahir hingga umur 2 tahun. Kemudian tiga bulan sekali, pada tahun keduanya. Dan ukur kepala anak setiap enam bulan sekali ketika anak berumur lima sampai enam tahun. Jadi, jangan sampai lupa, ya!