Mom, Jangan Asal Posting Foto Anak ke Medsos

29 Desember 2017 19:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mengambil foto anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mengambil foto anak (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Seiring berkembangnya zaman, media sosial menjadi salah satu platform yang telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Tidak heran jika sekarang ini, banyak orang yang suka mengunggah aktivitas sehari-harinya ke media sosial. Sebagai ibu masa kini, Anda mungkin serin memposting foto atau video-video tingkah lucu anak ke media sosial. Namun, apakah sebenarnya hal tersebut boleh dilakukan?
ADVERTISEMENT
Dikutip kumparanMOM (kumparan.com) dari laman Huffington Post, tindakan memajang atau memposting foto anak Anda secara online, dikenal sebagai sharenting. Sama seperti media sosial, sharenting memiliki kekurangan dan kelebihannya.
Kelebihannya, Anda bisa membagikan moment-moment indah kepada keluarga yang mungkin tidak tinggal dekat dengan rumah Anda (misalnya di luar kota maupun di luar negeri) serta membagikan informasi-informasi menarik seputar kesehatan atau kegiatan yang mungkin bisa ditiru oleh masyarakat luas.
Di balik kelebihannya, ada kekurangan yang bisa berisiko yang akan berdampak bagi anak maupun Anda sendiri.
Dr. Kirsty Goodwin penulis Raising Your Child in a Digital World mengatakan bahwa ada beberapa risiko yang mungkin merugikan Anda ketika memposting foto atau gambar anak di media sosial.
ADVERTISEMENT
“Beberapa masalahnya bisa terkait dengan pencurian identitas, pengambilan gambar anak-anak secara digital di situs-situs ‘predator’, dan mengungkap informasi yang bisa saja disalah gunakan oleh orang lain,” ujar Goodwin.
“Dikabarkan bahwa 50% gambar yang dipublikasikan dalam situs pedofil, telah diambil dari situ media sosial orang tua, ” tambahnya.
Selain penelitian yang dilakukan oleh Goodwin, Amal anak-anak NSPCC juga ikut mendesak orang tua agar berpikir dua kali ketika ingin mengunggah foto wajah buah hatinya di media sosial.
Dilansir The Independent, lebih dari separuh orang tua yang disurvei oleh YouGov mengklaim bahwa mereka sangat menghindari pengiriman gambar atau sharenting. Hasilnya, 87 persen dari mereka merasa bahwa privasi anak harus tetap dijaga. Sementara 38 persen lainnya mengatakan bahwa mereka memang tidak ingin wajah anaknya ada di media sosial.
Menjaga privasi anak  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Menjaga privasi anak (Foto: Thinkstock)
Tapi meski begitu, keputusan untuk memposting foto buah hati di media sosial akan balik lagi ke tangan Anda. Dan jika Anda memutuskan untuk memposting, ikutilah beberapa tips yang dikutip dari CNN:
ADVERTISEMENT
1. Perhatikan Nama Anak Anda di Internet
Buatlah notifikasi untuk memberitahu kapan nama anak Anda muncul di hasil penelusuran Google atau media lainnya. Pastikan Anda menyisir nama anak Anda di masing-masing laman media sosial
2. Jangan Unggah Foto Telanjang Anak
Jangan memposting gambar anak yang menunjukan anak dalam keadaan telanjang. Hal ini bisa memancing para ’predator’ di luar sana untuk menyalahgunakan foto anak untuk kepuasan seksual mereka.
3. Jangan Sertakan Lokasi Rumah Anda
Jika Anda ingin mengunggah gambar anak, jangan sertakan lokasi rumah Anda ataupun lokasi di mana tempat anak sedang beraktivitas. Sekali lagi, hal ini bisa memancing para kriminal untuk melakukan kejahatan pada Anda dan anak.
ADVERTISEMENT
4. Cek Keamanan Website
Pastikan Anda memeriksa ulang website yang Anda gunakan untuk memposting foto anak. Apakah web atau aplikasi tersebut aman digunakan atau tidak.
5. Bentuk Apresiasi
Jadikan unggahan tentang anak Anda sebagai bentuk apresiasi terhadap buah hati. Berfokuslah pada hasil karya yang telah anak buat. Jangan terlalu menitikberatkan pada berbagai kelucuan yang muncul dari aktivitas Anda. Terlebih jika Anda memperlihatkan aktivitas keseharian anak.