Moms, Kenali Tanda Anak Jadi Korban Bullying di Sekolah

19 Maret 2019 13:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sedih, anak stres, anak jadi korban bully. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sedih, anak stres, anak jadi korban bully. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Masalah bullying rentan terjadi pada anak terutama saat ia berada jauh dari pengawasan orang tua, misalnya saat berada di sekolah atau saat ia sedang bermain. Ada kalanya anak korban perundungan atau bullying tidak berani mengatakan apa yang dialami oleh dirinya kepada orang tua ataupun gurunya. Jika sudah begitu, orang tua pun harus lebih peka terhadap munculnya tanda-tanda anak menjadi korban bullying.
ADVERTISEMENT
Bullying yang dilakukan pada anak bisa muncul dalam berbagai bentuk seperti fisik (dipukul atau diajak berkelahi), verbal (diejek, dihina), emosional (diancam, diasingkan dari lingkaran pergaulannya, atau diintimidasi), di-bully karena masalah SARA, atau bahkan di-bully secara online, misalnya melalui media sosial.
Ilustrasi anak jadi korban bully. Foto: Shutterstock
Nah Moms, sebagai orang tua Anda harus bisa mengenali tanda-tanda anak jadi korban bullying, seperti dikutip dari laman Stomp Out Bullying.
- Pakaian atau tas, buku, dan barang-barang lain milik anak kerap kali rusak atau hilang.
- Muncul luka-luka misterius pada tubuhnya.
- Anak terlihat ketakutan dan enggan ketika harus pergi ke sekolah atau melakukan aktivitas bersama dengan teman-temannya.
ADVERTISEMENT
- Kerap kali membuat alasan untuk tidak pergi ke sekolah.
- Saat pergi ke atau pulang dari sekolah, ia memilih untuk menunda-nunda. Misalnya bila ia berjalan kaki ke sekolah, maka ia memilih untuk berjalan lebih jauh untuk sampai ke sekolah.
- Nilai-nilainya di sekolah mulai menurun.
- Sering terlihat sedih, depresi, suasana hati berubah-ubah saat berada di rumah.
- Sering mimpi buruk.
- Kehilangan napsu makan.
ADVERTISEMENT
- Mengeluh sakit perut, sakit kepala, dan mengalami sakit lain di tubuhnya.
- Mudah cemas dan rasa percaya dirinya rendah.
Bila Anda mendapati ciri-ciri tersebut pada anak Anda, jangan langsung memaksa anak untuk mengakui kalau ia mendapat perlakuan kasar di sekolah. Ajaklah anak berbicara dan katakan bahwa ia bisa mempercayai Anda.
Jika anak telah mengaku jadi korban bullying di sekolah, Anda harus melaporkan pada pihak sekolah. Guru ataupun kepala sekolah mungkin akan kebih memahami bagaimana keseharian anak Anda di sekolah serta hubungannya dengan teman-temannya.