Normalkah Bayi Merangkak di Usia 4 Bulan?

13 September 2018 9:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang ditunggu-tunggu orangtua, khususnya yang baru memiliki satu anak, adalah momen saat bayi merangkak. Apalagi bila selama ini bayi sudah tampak mulai banyak bergerak.
ADVERTISEMENT
Merangkak adalah bagian penting dari proses perkembangan motorik kasar bayi di mana gerak tubuh bertumpu pada tangan dan lutut dan sangat mempengaruhi berbagai kemampuan anak di kemudian hari. Fase merangkak juga terkait erat dengan kecerdasan anak kelak.
Pada usia sekitar 6 - 7 bulan, umumnya bayi sudah bisa mengangkat badan dan bokongnya dengan kedua tangan dan kaki sebagai penopang. Di saat inilah, Anda mungkin akan sering melihat bayi tampak seperti akan bergerak ke posisi merangkak.
Tapi belum tentu bayi merangkak langsung dengan mantap atau sempurna. Bisa saja, bayi memulainya dengan mengangkat dada dan bokongnya secara bersamaan atau bergerak maju-mundur tanpa benar-benar merangkak maju. Pada sekitar usia 7 - 9 bulan, barulah bayi umumnya benar-benar mulai merangkak.
ADVERTISEMENT
Lantas normalkah bila bayi merangkak lebih cepat bahkan saat usianya masih 4 bulan?
Bayi merangkak di karpet (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi merangkak di karpet (Foto: Shutterstock)
Jawabannya, normal-normal saja, Moms. Pasalnya, setiap bayi memiliki tahapan dan laju tumbuh kembang yang berbeda-beda.
Jadi bisa saja ada bayi yang sudah bisa merangkak pada usia 4 bulan dan ada bayi yang belum mulai merangkak pada usia 7 bulan. Semua ini, tergantung pada kesehatan dan kekuatan fisik bayi.
Yang jelas, Anda patut merasa senang dan bersyukur bila bayi Anda merangkak lebih cepat. Sebab, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam The Journal Pediatrics, bayi yang memiliki keterampilan motorik (misalnya merangkak, berdiri, berjalan) lebih dini dari usiar rata-rata anak dapat melakukannya cenderung lebih sukses di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
"Temuan kami konsisten dengan penelitian longitudinal yang dilakukan beberapa dekade yang lalu, menunjukkan bahwa usia seorang anak mampu merangkak, berdiri atau berjalan adalah prediktor kekuatan konsenterasi dan daya ingatnya kelak," ujar Akhgar Ghassabian, MD, PhD, dari Institut Kesehatan Nasional, Maryland, AS yang menjadi penulis utama studi tersebut.
Hubungan Bayi Merangkak dan Kemampuan Belajarnya Kelak (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Hubungan Bayi Merangkak dan Kemampuan Belajarnya Kelak (Foto: Shutterstock)
Tim peneliti yang dipimpin oleh Akhgar melihat 599 laporan atas anak yang lahir antara 2008 dan 2010 sebagai bagian dari penelitian. Laporan tersebut mencatat kapan anak bisa duduk, merangkak untuk pertama kalinya, berdiri sendiri dan berjalan tanpa bantuan.
Tapi jangan pernah paksa bayi merangkak hanya karena Anda ingin anak Anda mendahului anak lainnya ya, Moms. Lebih baik, pastikan nutrisi bayi terpenuhi, jaga berat badannya dan bantu bayi merangkak dengan banyak mengajaknya bermain dengan tummy time atau posisi tengkurap.
ADVERTISEMENT