Number Talk, Cara Asyik Anak Belajar Matematika Sambil Asah Nalar

11 November 2018 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menemani anak belajar. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menemani anak belajar. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernah suatu kali mendengar keluhan anak, betapa ia tidak menyukai mata pelajaran matematika, Moms?
ADVERTISEMENT
Pengalaman susahnya matematika bisa jadi akibat ia belum mengerti materi yang dijelaskan guru di sekolah, yang membuatnya menjadikan itu sebagai beban. Padahal matematika bukan cuma soal angka. Bukan juga soal kali, bagi, tambah, dan kurang saja. Matematika yang sesungguhnya adalah cara bernalar, dan bagaimana hal itu juga berperan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun sayangnya, metode belajar yang diterapkan di sekolah kerapkali ditemui yang kurang mengasah nalar anak dengan baik. Kurikulum yang kini berjalan, hanya fokus mengajarkan anak dalam menjawab soal hitung-hitungan, ketimbang pemecahan masalah, yang mana itulah sesungguhnya esensi matematika. Karena, di samping angka akhir yang muncul, anak juga diharapkan tahu dari mana ia bisa mendapatkannya.
Salah satu cara belajar matematika yang mengedepankan penalaran anak adalah number talk. Metode belajar ini tak hanya mengajak anak bisa mengerti matematika, namun juga bagaimana menerapkan matematika pada kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Cara ini dapat meningkatkan kemampuan anak untuk menjelaskan persoalan, bernalar, berpikir kritis, dan menemukan alternatif penyelesaian suatu permasalahan.
Metode ini pun bisa digunakan oleh siapa saja, baik pengajar maupun orang tua yang ingin mengajarkan anaknya di rumah.
Cara mengajak anak belajar dengan metode number talk cukup mudah, Moms. Pertama, beri dia pertanyaan sederhana, misalnya 5+7. Lalu biarkan anak memikirkan jawabannya.
Setelah anak menjawab, tanyakan dari mana jawaban itu berasal. Bisa saja jawaban yang ia berikan langsung benar, tapi dengan cara pemikiran yang berbeda.
Contoh jawaban anak yang tidak biasanya, bisa saja anak menjawab 5+7 sama dengan 12 yang didapat dari 5+5+2. Atau bisa juga anak salah menjawab, hasil dari 5+7 dibilang 13. Ketika salah, berikan jawaban yang benar dengan menggunakan kata-kata yang membangun. Jangan langsung menjatuhkan semangat anak yang sedang belajar. Ciptakan suasana yang positif dan membangun agar anak tak takut untuk menyampaikan pendapatnya meski belum tentu benar.
Ilustrasi Anak Belajar (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Belajar (Foto: Pexels)
Membiarkan ia menjelaskan alasan dari setiap jawabannya dapat mengajarkan mereka cara menganalisa dan berpikir secara sistematis. Itu karena kunci dari metode ini adalah membiarkan anak mengeskplor cara-cara lain dalam mengungkapkan argumentasinya dan mengajak anak berpikir lebih kritis.
ADVERTISEMENT
Kunci keberhasilan metode ini juga terletak pada situasi pembelajaran yang positif dengan cara tidak mudah menghakimi, dan memberikan pengertian yang membangun atas setiap jawaban yang diberikan si anak.
Bagaimana, Moms? Tertarik menerapkan metode ini di rumah?
Penulis: Nanda Saputri