Orang Tua Juga Bisa Gagal dalam Mendidik Anak, Ini 4 Penyebabnya

4 Oktober 2019 17:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ayah Marah pada Anak Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ayah Marah pada Anak Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Anda mungkin tak asing lagi dengan pengorbanan oleh orang tua, agar anak-anaknya kini dan kelak, bisa membanggakan keluarga. Namun kenyataannya, banyak juga anak-anak yang masih kecil, namun malas bersekolah, prestasi rendah, hingga terlibat dalam kejahatan.
ADVERTISEMENT
Lantas, apakah yang salah? Hal ini juga ada kaitannya dengan didikan orang tuanya lho, Moms. Dilansir dari laman Sahabat Keluarga – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada beberapa faktor penyebab kegagalan sebuah keluarga dalam mendidik anak-anaknya.
Faktor pertama, adalah karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman orang tua tentang kedudukan, peran dan fungsi serta tanggung jawabnya dalam mendidik anak. Banyak ciri yang bisa menandainya, salah satunya adalah anak tidak menyelesaikan pendidikannya atau putus sekolah.
Pengamen badut anak-anak di Car Free Day Foto: Soejono Saragih/kumparan
Saat seperti ini biasanya orang tua membiarkan atau hanya memarahi anak, tanpa memaksanya untuk kembali sekolah. "Adapun kejadian ini umumnya terjadi pada keluarga menegas kelas bawah," tulis M. Syahran Jailani ,selaku staf pengajar Insitut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam e-book-nya yang berjudul berjudul Teori Pendidikan Keluarga dan Tanggung Jawab Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Usia Dini.
ADVERTISEMENT
Kedua, orang tua sering mengabaikan nilai edukasi di dalam lingkup rumah tangga. Sebagai contoh, membiarkan anaknya bermain dan bergaul tanpa kontrol, kemudian kurangnya perhatian saat anak berkomunikasi dengan sesamanya
Efek buruknya anak akan terpapar dengan hal negatif karena tidak adanya kontrol dari orang tua. Bila tidak dicegah bisa terbawa sampai dewasa.
Ketiga, ditandai dengan orang tua yang tidak memberi perhatian, bimbingan dan pendidikan pada anaknya, sebab sama-sama sedang memenuhi kebutuhan ekonomi. Dalam beberapa kasus yang lebih parah, anak justru dijadikan sebagai alat komersialisasi untuk mendapatkan penghasilan dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Contoh nyatanya adalah, banyak pengamen yang membawa anaknya agar orang lain merasa kasihan.
anak main gadget Foto: Shutterstock
Terakhir, orang tua memberikan fasilitas yang tidak mendidik untuk anaknya. Alhasil, anak dapat mengakses berbagai informasi yang tidak bermanfaat baik melalui tayangan TV, YouTube, hingga media sosial. Hal ini ditengarai karena tidak adanya kontrol akibat ketidakpedulian para orang tua.
ADVERTISEMENT
Jadi Moms, agar si kecil dapat tumbuh sesuai yang Anda harapkan, maka selalu awasi anak, beri perhatian serta bimbingan namun jangan terlalu berlebihan.