Orang Tua juga Perlu Jadi Pendengar yang Baik bagi Anak, Ini Alasannya

12 Mei 2018 10:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu dan anak (Foto:  Lidwina win hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak (Foto: Lidwina win hadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Seringkali saat tengah menyampaikan sesuatu pada anak, orang tua meminta untuk didengar secara seksama. Lantas, apakah itu berlaku sebaliknya? Jangan hanya ingin didengar Moms, namun orang tua juga perlu mendengar aspirasi anak. Terlihat sepele memang, tapi jadi pendengar yang baik bagi anak itu sangat penting lho Moms.
ADVERTISEMENT
Selain untuk memahami anak lebih baik, mendengar juga berarti cara orang tua menunjukkan kasih sayang, anak akan merasa dihargai dan nyaman, orang tua juga sedang terus belajar menjadi orang tua yang semakin baik. Nah, tapi bagaimana caranya?
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
kumparanMOM (kumparan.com) merangkum cara-cara yang bisa Anda terapkan agar bisa menjadi pendengar baik bagi anak berikut:
Fokus mendengarkan
Moms, pastikan diri Anda seutuhnya fokus padanya, saat ia sedang bercerita atau anak mengkritisi sesuatu. Jangan sibuk sendiri dengan aktivitas Anda dan tidak memerhatikan anak yang sedang berbicara.
Di samping itu, Anda juga perlu bersikap tenang, ini berguna agar Anda bisa memahami cerita dari sudut pandang anak. Tidak perlu terburu-buru memberikan komentar atau saran, apalagi memotong pembicaraan. Bila sudah begitu, tentu saja si kecil jadi akan merasa nyaman, dan dihargai.
ADVERTISEMENT
Lakukan kontak mata
Ilustrasi ibu dan anak berdiskusi. (Foto: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak berdiskusi. (Foto: Freepik)
Tataplah ia dengan penuh perhatian, mata bertemu mata saat ia sedang bercerita. Tapi, pastikan tatapan lemah lembut dan tulus. Bukan menatapnya dengan kecurigaan atau seolah ingin menginterogasi si kecil, Moms.
Pahami perasaannya
Ibu dan anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu dan anak (Foto: Thinkstock)
Ketika ia bercerita, ikutilah sampai akhir. Pahamilah perasaannya. Setelah ia selesai meluapkan apa yang ia rasa, Anda bisa pelan-pelan masuk untuk memberi pendapat.
Misalnya dengan mengucap “Oh, begitu ya Sayang, Mama tahu kamu pasti kesal. Tapi memukul itu bukan perbuatan yang baik”. Dan berbagai masukan lain yang dirasa perlu, dan relevan dengan yang anak butuhkan. Lewat momen ini pula, Anda juga bisa masuk menanamkan hal-hal baik untuk anak. Misalnya, yang seharusnya ia lakukan untuk menanggapi teman yang mengganggu, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Fokus ke perubahan
Anak menangis  (Foto:  THINKSTOCK)
zoom-in-whitePerbesar
Anak menangis (Foto: THINKSTOCK)
Ingat, saat Anda tengah memberikan masukan, jangan langsung menghakimi anak. Justru itu membuat ia enggan atau takut bercerita kepada Anda. Jangan juga menyalahkan diri Anak, tapi perilakunya yang salahnya. Maka, fokuslah untuk mencari solusi atas kesalahan yang ia lakukan
Anda bisa mengucapkan, “Tidak mengapa kita salah, tapi kita harus berkata jujur ya. Besok-besok, Adik tidak boleh mencontek saat ujian, itu tidak baik”.
Berikan pelukan hangat
Ucapkan terimakasih kepada anak, karena ia sudah mempercayai Anda sebagai pendengarnya. Misalnya dengan memberikan pelukan hangat. Dengan begitu, anak Anda akan merasa nyaman dan aman ketika bercerita. Ini juga berguna, bila emosi anak meluap dan ia keluarkan dengan cara menangis. Dan tentunya, ia juga bisa merasa jika Anda akan selalu siap menjadi pendengar terbaik bagi si kecil, Moms.
ADVERTISEMENT