Panduan Merawat Bayi Baru Lahir

28 Februari 2019 12:02 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi baru lahir Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Bayi baru lahir Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Setelah melewati fase persalinan yang melelahkan, Anda akan memasuki fase baru yakni merawat bayi baru lahir. Bagi ibu baru, merawat bayi yang baru lahir bisa menjadi hal yang cukup membingungkan, menguras tenaga, sekaligus menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, alangkah baiknya bila Anda mempelajari cara-cara merawat si kecil lewat berbagai sumber terpercaya. Bila perlu, mintalah bantuan pada anggota keluarga untuk membantu Anda beradaptasi dengan peran baru ini. Panduan di bawah ini bisa Anda terapkan:
1. Pastikan kondisi tangan dan tubuh Anda dalam kondisi bersih sebelum memegang bayi. Begitu pun halnya sebelum pasangan, keluarga dan kerabat Anda ingin menyentuhnya. Tujuannya adalah untuk menghindari bayi dari kuman dan virus, sumber penyakit.
Ibu menyusui Foto: Thinkstock
2. ASI merupakan makanan yang paling cocok untuk bayi, karena kandungan yang ada di dalamnya sesuai dengan kebutuhan si kecil. Bukan cuma sebagai makanan, manfaat ASI juga sangat banyak, salah satunya demi sistem imunitas dan tumbuh kembang bayi. Susuilah sesering mungkin, bahkan sebelum ia mulai menangis.
ADVERTISEMENT
3. Dalam merawat tali pusat bayi baru lahir, Anda tetap harus menjaga kebersihannya agar terhindar dari risiko infeksi. Jika takut tali pusar bayi basah, ada baiknya sebelum tali pusarnya puput, ibu tidak perlu memandikan bayi dengan cara dimasukkan ke dalam bak mandi bayi.
Melainkan hanya diseka dengan lap basah. Biasanya, tali pusar akan lepas dalam waktu 4 hari sampai 2 minggu. Selalu perhatikan agar tali pusar tetap kering. Ganti kassa bila basah terkena kotoran atau air seni.
Perawatan tali pusar bayi. Foto: Shutterstock
4. Setelah tali pusatnya puput, jagalah kebersihan badan, pakaian, dan tempat tidur si kecil. Mandikan bayi Anda dua kali sehari dengan air hangat, bukan air panas. Pastikan Anda mengecek suhu air sebelum memandikan bayi. Cucilah pakaian dengan deterjen cair khusus bayi agar tidak meninggalkan residu.
ADVERTISEMENT
5. Pelajarilah cara menggendong bayi dengan benar, terlebih untuk memegang bagian kepala dan leher bayi. Gendong dengan lembut dan jangan sekali-kali mengguncang-guncangkan tubuhnya, karena berisiko sebabkan pendarahan di otak.
6. Pastikan kamarnya bersih, cukup cahaya matahari, dan sirkulasi udaranya bagus.
7. Dalam memilih dan memakaikan kosmetik ke bayi, tidak perlu menggunakan semuanya. Cukup gunakan sampo, sabun, dan minyak telon. Pemakaian bedak tabur tidak dianjurkan, Moms, karena partikel halusnya dapat terhirup bayi dan menyebabkan gangguan kesehatan.
8. Menjaga kehangatan dan kenyamanan bayi memang harus dilakukan, tetapi pilihlah produk yang aman pula. Anda bisa menggunakan bedong bayi, tetapi jangan terlalu ketat agar bayi tidak susah bernapas. Tapi tak perlu terlalu sering, karena si kecil juga bisa kepanasan dan terhambat pertumbuhan tulangnya.
ADVERTISEMENT
Pakaikan topi hanya jika bepergian ke luar rumah. Pemakaian gurita bayi tidak sepenuhnya disarankan karena dapat membuatnya kesulitan bernapas.
9. Anda bisa memotong kuku bayi baru lahir dengan alat pemotong khusus bayi dan lakukanlah dengan hati-hati. Untuk memudahkan Anda, guntinglah setelah bayi mandi dan saat ia tidur.
Ibu sedang memotong kuku bayi. Foto: Pexels
10. Jangan berganti-ganti merek popok sekali pakai. Gunakan yang paling nyaman bagi bayi. Segera ganti popoknya setelah bayi buang air besar atau kecil dan jangan lupa dibersihkan terlebih dahulu agar terhindar dari iritasi.
11. Lakukan pengecekan rutin ke dokter untuk memantau kesehatan bayi. Dengan begitu bila ditemui ha-hal yang tidak berjalan sebagaimana mestinya, dapat segera ditangani.