Pentingnya Imunisasi untuk Anak

6 Mei 2018 8:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi imunisasi anak.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi imunisasi anak. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Sudahkah anak Anda diberi imunisasi?
World Health Organization (WHO) mendefinisikan imunisasi sebagai proses di mana seseorang menjadi kebal atau resisten terhadap penyakit menular. Imunisasi atau pemberian vaksin merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Imunisasi sangat penting bagi semua orang terutama untuk anak Anda.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, masih banyak orang tua yang justru takut anaknya divaksin karena berbagai macam alasan lain. Padahal seharusnya tidak boleh ada orang tua yang melarang pemberian vaksin pada anak karena pemberian dan penyelenggaraan imunisasi telah diatur dalam Peraturan Menteri kesehatan Nomor 42 tahun 2013.
Laman resmi Ikatakan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menjelaskan apabila anak tidak mendapatkan imunisasi secara lengkap, maka tubuhnya tidak memiliki sistem kekebalan tubuh yang spesifik dalam penyakit-penyakit tertentu. Lalu anak yang tidak diimunisasi akan menyebarkan kuman-kuman tersebut ke adik atau kakaknya yang juga belum diimunisasi secara lengkap. Apabila wabah penyakit ini menyebar ke mana-mana, maka akan menyebabkan sakit bahkan kematian pada banyak anak.
Artinya, keputusan orang tua untuk tidak memberi anaknya imunisasi membahayakan tidak hanya anaknya sendiri tapi juga anak-anak orang lain di sekitarnya.
Ilustrasi imunisasi anak.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi imunisasi anak. (Foto: Thinkstock)
Padahal, ada banyak penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Namun bila di daerah tempat tinggal Anda cakupan imunisasinya rendah, maka penyebaran penyakit akan cepat sekali. Anak-anak yang tidak diimunisasi berisiko menjadi kasus dan juga menjadi sumber penularan bagi anak-anak lainnya.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya bila dalam satu daerah sebagian besar masyarakatnya terlindungi atau sudah kebal terhadap penyakit tertentu sehingga menimbulkan dampak tidak langsung (indirect effect) yaitu turut terlindunginya kelompok masyarakat yang bukan merupakan sasaran imunisasi dari penyakit yang bersangkutan.
Inilah yang dikenal dengan istilah Herd Immunity atau Kekebalan Kelompok (komunitas). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwa kekebalan komunitas terjadi jika cakupan imunisasi > 80%. Sementara itu, bila cakupan imunisasi < 60%, maka peluang terjadinya kejadian luar biasa (KLB) munculnya PD3I (Difteri, Pertusis, Tetanus Neonatorum, Campak, Polio, dan Hepatitis B) menjadi besar.
Jadi jelas imunisasi sangat penting tidak hanya untuk melindungi anak yang diberi imunisasi tapi juga melindungi keluarga bahkan masyarakat di sekitarnya, Moms. Pastikan Anda memberikannya, ya.
ADVERTISEMENT