Penyakit Menular Difteri dan Bagaimana Ia Mewabah

14 Desember 2017 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lindungin Anak dari Difteri (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Lindungin Anak dari Difteri (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penularan difteri tengah menjadi hantu bagi masyarakat Indonesia. Akhir tahun 2017, tercatat 622 kasus difteri di Indonesia. Jumlah ini terus meningkat bahkan ketika pemerintah telah menetapkan status sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dan menggencarkan vaksin massal.
ADVERTISEMENT
Difteri termasuk ke dalam 17 penyakit menular tertentu yang dapat menyebabkan wabah. Di samping difteri, kategori ini juga memasukkan nama-nama penyakit seperti tetanus, polio, campak, tuberkulosis, dan hepatitis.
Tentu saja, penyakit ini tidak bisa dianggap remeh. Pencegahan tersebut bisa dilakukan jika ibu dan para orangtua lainnya mengetahui awal mula suatu penyakit bisa menular dengan mudahnya. Dokter anak dari RS PMI Bogor, dr. Fransiska Sri Susanti, Sp.A berujar bahwa orangtua wajib mengenali faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit menular.
“Pada dasarnya penyakit menular terjadi karena adanya interaksi dari tiga faktor, yaitu host (pejamu), patogen (agen penyebab penyakit misalnya bakteri, virus) dan lingkungan. Ketiga faktor ini harus ditatalaksana dengan benar untuk mencegah penyakit menular, misanya saja seperti difteri,” kata dia kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Menurut dokter Santi, host (pejamu) menjadi faktor yang paling utama. Menurutnya, kekebalan tubuh penderita harus dalam kondisi yang optimal agar kuman penyakit tidak bisa hidup di dalam tubuh. Ketahanan tubuh seseorang bisa didapat dari pola hidup yang sehat, yaitu dengan mengonsumsi makanan sehat dan memiliki kandungan gizi yang lengkap dan seimbang.
Selain itu, istirahat yang cukup, rutin melakukan aktifitas fisik seperti berolahraga secara teratur, banyak bergerak dan tidak duduk secara terus menerus, dapat menjadi alternatif cara lainnya untuk mencegah diri dari penyakit menular.
Dr. Fransiska Sri Susanti, Sp.A, (Foto: Dok Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Dr. Fransiska Sri Susanti, Sp.A, (Foto: Dok Pribadi)
Dokter yang telah berkarier lebih dari 20 tahun ini juga menganjurkan selalu menjaga kebersihan diri dan tidak mengabaikan imunisasi.
“Penting melakukan imunisasi untuk menyiapkan antibodi demi menghadapi serangan patogen. Orang-orang yang sudah berkontak dengan penderita difteri harus meminum antibiotik sebagai upaya pencegahan. Segeralah berobat apabila mengalami gejala-gejala yang mencurigakan terhadap difteri,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ia menyarankan untuk menghindari patogen dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Menurutnya, menghindari penularan patogen bisa dilakukan dengan menghindari kontak dengan para penderita, melakukan tindakan aseptik dan antiseptik, memakai masker, serta tidak menyentuh benda-benda yang pernah bersentuhan dengan para penderita.
Untuk itu, hendaknya seorang anak diajarkan untuk peka terhadap keadaan lingkungannya. Ia menambahkan, anak bisa diajarkan sejak dini untuk melakukan tindakan-tindakan pembersihan dan sterilisasi terhadap lingkungan, khususunya terhadap benda-benda yang telah terkena kontak dengan penderita. Dengan kata lain, sebaiknya para penderita penyakit menular bisa berada di tempat tersendiri (diisolasi) agar anak-anak lainnya dapat beraktifitas dengan aman di setiap harinya.
Infografis Difteri (Foto: Muhammad Faisal Nu'man)
zoom-in-whitePerbesar
Infografis Difteri (Foto: Muhammad Faisal Nu'man)