Penyebab Bayi Tidak Mau Minum ASI

2 Februari 2018 23:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
ASI mengandung nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang bayi seperti vitamin, mineral dan protein. Tak heran bila banyak ibu berharap dapat menyusui dan memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
ADVERTISEMENT
Namun, ada bayi yang tiba-tiba mogok atau tidak mau minum ASI. Mengapa bisa begitu?
kumparanMom (kumparan.com) merangkum penjelasan dari Farahdibha Tenrilemba – Sekretaris Jenderal Asosiasi Ibu Menyusui (AIMI) tentang penyebabnya di sini:
Pelekatan dan Posisi Menyusui
Jangan salah, posisi menyusui sangat penting dalam terhadap kenyamanan bayi. Posisi kepala, bahu dan tangan bayi akan menentukan apakah bayi dapat menyusui dengan lancar dan nyaman. Bisa jadi, selama ini posisi Anda menyusui bayi terlalu menekan bayi, membuatnya susah menelan hingga membuat bayi gelagapan atau sesak.
Anda juga perlu secara berkala memeriksa posisi bayi ketika menyusui. Perubahan posisi juga Anda perlu lakukan agar bayi tidak bosan dan berselara untuk menyusu.
ADVERTISEMENT
Sementara pelekatan sangat penting untuk memastikan bayi mampu menghisap ASI keluar dari payudara Anda dengan lancar dan tidak menyakiti puting Anda sendiri.
Merasa Tidak Nyaman
Bayi menangis (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi menangis (Foto: Pixabay)
Bayi bisa merasa tidak nyaman karena adanya rasa nyeri atau infeksi. Di antaranya, nyeri akibat tumbuhnya gigi, hidung tersumbat dan pilek, sariwan di sekitar lidah dan mulut hingga tekanan ngilu di telinga yang menganggu. Anda perlu mengidentifikasi dulu penyebab ketidaknyamanan itu, sebelum Anda mengembalikan selera bayi kembali menyusu.
Sementara waktu, Anda bisa mencari alternatif menyusui dengan tidak langsung ke bayi. Seperti menggunakan gelas atau sendok kecil agar bayi tetap bisa minum ASI.
Aroma Berbeda
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
Sadar atau tidak, bayi peka terhadap perbedaan aroma tubuh Anda. Bisa jadi, bayi tidak menyukai parfum, lotion, sabun, atau deodoran baru yang Anda pakai.
ADVERTISEMENT
Makanan yang baru Anda konsumsi? Mungkin juga, Moms. Ada beberapa jenis makanan yang menimbulkan aroma menyengat atau menyebabkan keringat Anda mengeluarkan aroma tidak sedap juga bisa berdampak pada keengganan bayi menyusu.
Untuk bayi, aroma yang paling ia sukai adalah aroma asli tubuh ibu yang sudah dikenalnya sejak masih di dalam rahim selama 9 bulan dulu.
Produksi ASI Minim
Menyusui, hindari alkohol (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Menyusui, hindari alkohol (Foto: Pixabay)
Kurang sering menyusui (umumnya karena pemberian susu formula atau susu botol) hingga kehamilan baru dapat menyebabkan produksi ASI Anda berkurang. Akibat kurangnya produksi ASI,bayi menjadi tidak begitu bergairah menyusu bahkan mogok minum ASI sama sekali.
Agar produksi ASI kembali meningkat dan lancar, coba tingkatkan frekuensi menyusui bayi meski hanya sebentar-sebentar.
ADVERTISEMENT
Stres
Bayi menangis (ilustrasi). (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi menangis (ilustrasi). (Foto: Thinkstock)
Seperti halnya Anda, bayi juga bisa stres dan frustasi. Seringnya Anda menunda waktu menyusui, seringnya Anda tinggal dan berpisah dalam waktu yang lama dengan Anda menguatkan perasaan itu.
Bagaimana mengatasinya? Anda perlu menjalin keakraban kembali kepada bayi Anda. Perseringlah melakukan kontak fisik pada bayi sepertin membelainya, menggendong dan mendekapnya.