Penyebab dan Cara Mencegah Dehidrasi pada Anak

13 Maret 2018 15:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dehidrasi pada anak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Dehidrasi pada anak. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Kekurangan cairan atau dehidrasi pada anak merupakan kondisi serius yang bisa berakibat fatal. Dehidrasi adalah kondisi di mana tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dan tidak mendapatkan kembali cairan yang hilang tersebut. Sehingga pada akhirnya keseimbangan dalam tubuh terganggu dan tidak bisa menjalankan fungsinya dengan normal.
ADVERTISEMENT
Tubuh manusia terdiri lebih dari 95 persen air. Ketika seorang anak sakit, ia memiliki kecenderungan untuk berhenti makan dan minum, sehingga bisa menyebabkan dehidrasi.
Dehidrasi juga bisa terjadi saat anak terkena diare yang disertai muntah.
Air mineral mencegah dehidrasi  (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Air mineral mencegah dehidrasi (Foto: Pexels)
Mengutip laman Boldsky, anak yang tidak makan dan minum lebih dari 4-5 jam juga berpotensi terkena dehidrasi, Moms. Apalagi jika anak melakukan aktivitas di luar ruangan yang menyebabkan tubuh terkena paparan langsung sinar matahari.
Cara terbaik untuk menghindari dehidrasi adalah minum air putih setiap hari. Minuman lainnya seperti jus juga sebenarnya baik untuk mengatasi masalah dehidrasi. Namun, tetap yang paling baik adalah minum air putih.
Lalu bagaimana jika bayi yang mengalami dehidrasi?
ADVERTISEMENT
Bayi yang mengalami dehidrasi bisa karena beberapa faktor, misalnya bayi yang selalu sehingga jarang minum. Bayi yang mengalami dehidrasi cenderung lesu dan kurang aktif. Jika bayi Anda selalu mengantuk dan sulit untuk membangunkannya, cobalah berkonsultasi pada dokter anak. Tanyakan bagaimana solusi dari masalah ini.
Bayi yang mengalami dehidrasi memiliki kulit yang kering. Tak hanya itu, bibir bayi juga bisa berubah menjadi kering yang pada akhirnya bisa berubah menjadi luka.