Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Umumnya setelah lahir, rambut bayi mengalami kerontokan. Kondisi itu biasanya terjadi selama enam bulan pertama. Jenis rambut yang rontok pada bayi itu disebut Telogen effluvium.
ADVERTISEMENT
Selama masa istirahat, rambut tetap berada di folikel sampai rambut baru mulai masuk. Ada sekitar 5-15% rambut di kulit kepala yang istirahat dalam sekali waktu istirahat.
Meski normal, peningkatan rambut rontok pada bayi juga bisa dipicu oleh berbagai hal berikut ini:
1. Stres, demam dan perubahan hormonal
Ketika bayi sedang stres, mengalami demam hingga perubahan hormon kehamilan yang berkurang, rambut di kepalanya bisa berhenti tumbuh sekaligus. Hal itu bisa terjadi sampai sekitar tiga bulan kemudian.
2. Kurang asupan vitamin
Bisa jadi, bayi Anda kekurangan vitamin yang dibutuhkan rambutnya. Seperti, vitamin B kompleks, zinc, dan mineral penting. Kekurangan asupan itu, bisa menjadikan metabolisme yang memicu pertumbuhan rambut terhambat.
ADVERTISEMENT
Jika Anda sedang menyusui, maka Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B kompleks untuk membantu bayi memperoleh vitamin-vitamin ini. Misalnya, beras merah, bayam, kacang almond, atau alpukat.
3. Hipotiroidisme
Penyebab rambut rontok bayi, mungkin juga karena rendahnya hormon tiroid untuk suplai kebutuhan metabolisme atau hipotiroidisme. Termasuk, kelancaran pertumbuhan rambut bayi Anda.
4. Posisi tidur
Meski terlihat sepele, posisi tidur pada bayi ternyata juga berpengaruh terhadap pertumbuhan rambutnya. Pastikan Anda secara berkala mengubah posisi tidur bayi agar tekanan kuat selama berjam-jam tidak sampai merontokkan rambut akibat metabolisme yang terganggu.
Tekanan yang sama juga dapat terjadi bila bayi sering diberi aksesoris kepala seperti topi atau bandana.
5. Infeksi jamur
Kurap pada kepala bayi bisa terjadi akibat infeksi jamur. Tandanya, seperti ada bercak bersisik yang mungkin sampai menimbulkan titik-titik hitam di kulit kepala bayi. Waspada ya, Moms.
ADVERTISEMENT