Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pertama Kali ke Dokter saat Hamil, Apa Saja yang Diperiksa?
7 Agustus 2018 9:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Umumnya seorang wanita tahu dirinya hamil setelah melihat dua garis merah pada alat tes kehamilan atau bila haidnya tak kunjung datang. Yang dilakukan setelah itu? Memeriksakan diri pada bidan atau dokter kandungan, Moms. Ini penting untuk memastikan kehamilan maupun mengetahui kondisi Anda untuk dapat menjalani kehamilan yang sehat.
ADVERTISEMENT
Tapi memang, banyak wanita yang merasa tegang atau takut saat hendak menghadapi pemeriksaan pertama. Apalagi bila sebelumnya tidak pernah ke bidan atau dokter kandungan. Rasa tegang atau takut ini muncul karena tidak tahu apa saja yang akan diperiksa oleh dokter.
Nah, agar Anda tidak mengalami rasa takut dan tegang ini, berikut kumparanMOM merangkum apa-apa saja yang umumnya diperiksa dokter atau bidan pada pemeriksaan pertama berikut manfaatnya.
1. Tekanan Darah
Tekanan darah adalah yang biasanya diperiksa pertama kali, bahkan sebelum Anda masuk ke ruangan praktik dokter. Perawat di klinik atau rumah sakit, bisa saja langsung melakukan pemeriksaan tekanan darah setelah Anda mendaftarkan diri. Apa gunanya? Untuk mendeteksi apakah tekanan darah Anda normal atau tidak, Moms.
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan ini mungkin juga akan dilakukan setiap kali Anda memeriksakan diri sepanjang masa kehamilan. Sebab, tekanan darah tinggi bisa menimbulkan risiko komplikasi kehamilan yang dikenal dengan nama preeklampsia atau eklampsia. Sementara tekanan darah rendah bisa menimbulkan rasa pusing dan lemah pada ibu hamil.
2. Berat dan Tinggi Badan
Sama seperti pemeriksaan tekanan darah, berat dan tinggi badan Anda mungkin akan diperiksa setiap kali Anda berkunjung ke dokter kandungan atau bidan selama masa kehamilan. Gunanya untuk mengetahui apakah berat dan tinggi badan Anda normal, kurang atau lebih.
Ini penting karena kondisi berat badan selama hamil sangat berpengaruh pada kesehatan ibu maupun bayinya. Ibu dengan masalah badan saat hamil berisiko mengalami berbagai gangguan kehamilan.
ADVERTISEMENT
3. Usia Kehamilan
Saat pemeriksaan pertama, dokter kandungan atau bidan akan menghitung usia kehamilan dan perkiraan tanggal lahir Anda. Salah satu caranya dengan menghitung berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT).
Selain itu dokter juga bisa mengetahui usia kehamilan dari kapan pertama kali detak jantung janin dapat didengar dengan alat doppler, dari tanda kehidupan janin yang mulai terasa, dari tinggi puncak rahim dan berdasarkan pemeriksaan USG (ultrasonografi).
4. Darah
Pemeriksaan darah di awal kehamilan perlu dilakukan untuk mengetahui golongan darah dan faktor rhesus maupun untuk mengetahui bila dokter mencurigai adanya penyakit. Misalnya penyakit toksoplasma, hepatitis, atau anemia. Penyakit-penyakit ini dapat menimbulkan risiko bahaya, kecacatan, hingga kematian pada janin.
5. Urin
ADVERTISEMENT
Selain darah, dokter mungkin juga akan meminta Anda melakukan pemeriksaan urin untuk mengetahui apakah kandungan protein pada ibu hamil normal ataukah tidak. Kadar protein yang tinggi dapat mengindikasikan bahwa ibu hamil mengalami preeklampsia.
Bagaimana dengan periksa dalam? Apakah dokter atau bidan akan memeriksa kondisi rahim, saluran telur, dan indung telur Anda melalui vagina?
Bisa saja. Idealnya, periksa dalam memang dilakukan salah satunya pada pemeriksaan pertama kehamilan. Tapi karena untuk pemeriksaan ini dokter atau bidan harus memasukkan jarinya ke vagina, banyak wanita merasa risih dan enggan melakukannya.
Bila Anda merasakan hal ini, sampaikan dengan jujur pada dokter atau bidan, Moms. Namun bisa saja dokter atau bidan tetap minta Anda melakukannya bila ada keluhan seperti keputihan, perdarahan dari vagina, hamil dengan tumor, kista atau miom. Tapi jangan khawatir dan bersikaplah sesantai mungkin, pemeriksaan ini tidak membuat Anda merasa nyeri karena dokter atau bidan akan menggunakan cairan atau pelumas khusus untuk memudahkan pemeriksaan.
ADVERTISEMENT