Pertolongan Pertama saat Anak Balita Mimisan

27 September 2019 18:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak pilek. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak pilek. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Mimisan merupakan salah satu hal yang sering dikeluhkan orang tua yang memiliki anak balita hingga berusia 10 tahun. Biasanya mimisan terjadi secara spontan saat anak sedang bermain atau belajar di kelas.
ADVERTISEMENT
Meski mimisan jarang menyebabkan hal yang serius, namun sebagai orang tua, Anda mungkin takut dan khawatir melihat hidung si kecil tiba-tiba meneteskan darah segar.
Moms, tenang dulu dan jangan panik jika Anda menemukan anak balita Anda mimisan. Mengutip Health Care penyebab mimisan pada anak bisa disebakan oleh berbagai hal. Di antaranya adalah alergi pada perubahan musim yang ekstrem, kebiasaan sering menggosok, mengorek-ngorek hidung, hingga benturan yang bisa menyebabkan pendarahan.
Ilustrasi anak sakit atau mimisan. Foto: Shutterstock
Mimisan sebenarnya dapat berhenti dengan sendirinya tanpa membutuhkan pertolongan medis. Meski begitu, Anda perlu tahu bagaimana cara menghentikan mimisan pada anak balita sebagai pertolongan pertama.
Dalam laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Fitri Primacakti Sp.A menjelaskan bahwa ada tiga cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk menolong anak mimisan:
ADVERTISEMENT
Pertama, bersikap dan yakinkan anak supaya tenang. Anak memiliki risiko menelan darah yang akan menyebabkan sumbatan jalan napas apabila ia panik.
Ilustrasi anak mimisan. Foto: Shutterstock
Kedua, posisikan kepala menghadap ke bawah. Tekan hidung bagian depan secara pelan selama 5-10 menit. Ulangi proses ini apabila setelah 5-10 menit apabila mimisan masih terjadi.
Ketiga, minta anak untuk bernapas melalui mulut. Keluarkan darah yang tertelan dan jangan menelan ludah karena akan menyebabkan mual dan tersedak.
dr. Fitri Primacakti juga menyarankan Anda segera membawa anak ke dokter atau rumah sakit apabila mimisan tidak berhenti setelah melakukan cara-cara di atas. Selain itu, mimisan yang hebat yang dapat menyebabkan pingsan, mimisan berulang, mimisan pada bayi atau anak di bawah 2 tahun serta mimisan yang disebabkan oleh kelainan anatomi dan trauma pada wajah juga perlu pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.
ADVERTISEMENT