Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sebagian besar anak senang sekali memegang binatang, baik hewan peliharaan atau hewan liar. Saking gemasnya, tak jarang hewan tersebut dipeluk, dicium bahkan diremas.
ADVERTISEMENT
Tapi, Moms, Anda harus berhati-hati sebab beberapa hewan tidak menyukai perlakuan tersebut. Bila hewan tidak suka atau merasa terancam, mereka akan menggigit atau mencakar siapapun yang memegangnya, termasuk anak.
Laman Ikatan Dokter Anak Indonesia juga menyebutkan, umumnya terdapat 4 binatang yang paling sering menyebabkan luka gigitan pada manusia yaitu anjing, kucing, tikus dan ular. Dari dats tersebut, 60 hingga 90 persen luka gigitan disebabkan oleh anjing, diikuti kucing sebesar 5 sampai 15 persen dan sisanya oleh binatang yang lain.
Sementara, komplikasi terberat luka gigitan binatang ini adalah terinfeksi virus rabies, utamanya luka akibat gigitan anjing dan kucing. Lantas, pertolongan pertama apa yang bisa Anda berikan saat mengetahui si kecil digigit hewan rabies?
ADVERTISEMENT
Moms, pertama-tama Anda harus tahu dulu gejala hewan yang tertinfeksi virus rabies. Ya, hewan yang terinfeksi rabies, biasanya ditandai dengan ciri-ciri sering meneteskan air liur dengan lidah terjulur, mengeluarkan busa, serta binatang liar yang tidak jelas riwayat imunisasinya.
Apabila anak Anda digigit oleh hewan yang menderita rabies, Anda bisa langsung membersihkan lukanya menggunakan air bersih yang mengalir. Disusul dengan membersihkan luka memakai cairan antiseptik.
Setelah itu, segera cari pertolongan medis. Nantinya, dokter akan mempertimbangkan apakan anak Anda perlu diberikan vaksin rabies dan juga serum anti rabies atau tidak.
Jika anak dijilat hewan rabies di kulit atau mendapat luka akibat garukan atau lecet (erosi, ekskoriasi), luka kecil di sekitar tangan, badan dan kaki, dokter biasanya akan memberikan Pre Exposure Vaccination vaksin (VAR). WHO merekomendasikan agar VAR diberikan sebanyak tiga kali dengan dosis yang penuh pada hari ke-0, ke-7 dan ke-21 atau ke- 28. Pemberian suntik vaksin rabies VAR juga dapat diberikan di awal sebelum digigit.
ADVERTISEMENT
Dokter juga mungkin memberikan anak serum antirabies (SAR). Ini merupakan imunisasi pasif yang bertujuan untuk segera memberikan neutralizing antibodies sebelum sistem imun pengidap siap untuk menghasilkan antibodi sendiri yang terjadi 7-14 hari setelah diberikan VAR.