Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jadi pada minggu-minggu pertama ini, tak perlu khawatir bila Anda mendapati si kecil tidur melulu. Secara perlahan-lahan bayi akan beradaptasi dan pada akhirnya akan memiliki jam tidur yang teratur dan normal. Pastikan saja Anda terus mengawasi dan memantau jumlah jam tidur bayi yang akan berdampak pada tumbuh-kembangnya.
Bukan cuma kuantitas jam tidur, pastikan Anda juga memerhatikan posisi tidur si kecil, Moms. Sebab kalau salah, bisa sampai membawa risiko kematian pada bayi, lho!
Posisi yang paling benar menurut pada ahli dan dokter anak adalah dengan posisi telentang, dan tulang belakang serta punggung sebagai penyangga. Posisi ini menurut American Academy of Pediatrics, sebagai posisi paling aman buat bayi baru lahir, karena dapat meminimalisir kasus kematian bayi mendadak (SIDS/Sudden Infant Death Syndrome).
ADVERTISEMENT
Menurut ahli, posisi tidur bayi lainnya, misalnya pada posisi tidur yang menumpu pada perut atau tengkurap, dapat membuat sesak dada dan membuat bayi menghirup karbon dioksida, dan ketidakmampuan bayi untuk segera mengoreksi posisi saat terasa sesak, itulah yang mencetus SIDS.
Lantas bagaimana dengan bayi prematur yang mendapat perawatan di NICU? Mereka umumnya akan diletakan dengan posisi tidur yang tengkurap. Bila demikian, maka setelah usai perawatan dan sesampainya di rumah, bayi mesti segera dibiasakan untuk tidur dengan posisi telentang.
Begitupun dengan kecenderungan bayi yang nyaman tidur menyamping, maupun ketiduran dengan posisi tengkurap. Orang tua perlu membenarkan kembali posisi tidur anak tersebut.
Dokter juga merekomendasikan agar lebih baik, bayi tidur di ranjangnya sendiri ketimbang di tangan Anda, Moms. Sebab, adalah lebih aman demikian. Pastikan juga Anda menyingkirkan segala aksesori di ranjangnya, seperti boneka, bantal, guling, sebab dapat menghambat aliran napas bayi, dan lagi-lagi berisiko terkena SIDS.
ADVERTISEMENT
Setelah bayi beranjak besar dan sudah mulai kuat, barulah ia mulai bisa tidur sesekali bersama Anda di ranjang yang sama.