Psikolog: Anak Laki-laki Boleh Kok Diajari Memasak, Ini Alasannya

29 November 2018 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Memasak bersama anak menumbuhkan kreativitas. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Memasak bersama anak menumbuhkan kreativitas. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memasak kerap dianggap sebagai pekerjaan anak perempuan dan diasumsikan sebagai kegiatan yang feminin. Sebab itu, tak jarang orang tua suka melarang anak laki-lakinya masuk ke dapur dan ikut belajar memasak bersama ibunya.
ADVERTISEMENT
Padahal, kini sering kita jumpai laki-laki yang sukses di bidang memasak, seperti chef Juna, Arnold Poernomo, dan chef Bara. Chef Juna dan chef Arnold bahkan dipercaya menjadi juri di salah satu acara memasak yang cukup terkenal di Indonesia.
Selain mereka, masih banyak lagi laki-laki lain yang sukses menjadi chef hebat. Jika melihat hal itu, lantas, pandangan kalau anak laki-laki tak boleh memasak sesuai tidak sih, Moms?
Dra. Dina Ramayanti, Psi, berkata, "Dalam memasak tidak lagi memasalahkan perihal gender, anak laki-laki bisa belajar memasak," di Modena Head Office, Jakarta Selatan, Selasa (27/11).
Ilustrasi anak mencuci piring. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak mencuci piring. (Foto: Thinkstock)
Dina menambahkan, manfaat masak bagi anak tak hanya dirasakan oleh anak perempuan, tapi juga laki-laki. Itu karena, proses memasak melatih keterampilan motorik halus juga melatih kesabaran anak.
ADVERTISEMENT
Menurut Dina, adanya pandangan laki-laki tak boleh memasak dulu berangkat dari anggapan jika memasak bukanlah jenis pekerjaan yang begitu menjanjikan. Sedangkan anak laki-laki jika besar nanti dituntut untuk menjadi kepala keluarga yang mesti punya mata pencaharian yang jelas. Namun, kini pekerjaan memasak bisa jadi pekerjaan yang mapan.
Sehingga pandangan anak laki-laki tak boleh memasak kini tak lagi relevan, Moms. Memasak juga bukanlah tindakan yang terlihat feminin dan hanya lumrah dilakukan anak perempuan.
Belajar memasak bersama ibu (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Belajar memasak bersama ibu (Foto: Thinkstock)
Maka, orang tua semestinya tak perlu melarang anak laki-lakinya jika ingin belajar memasak. Karena selain dapat melatih saraf motorik halus dan kesabaran, memasak punya manfaat yang besar bagi anak -baik perempuan maupun laki-laki-, yaitu dapat memelihara ikatan emosional dan komunikasi, membuat anak mandiri, tertarik untuk mencoba hal-hal baru, menghargai makanan, lebih bijak dalam memilih makanan yang dikonsumsi, bisa berhemat, dan mengenal proses.
ADVERTISEMENT
Penulis: Nanda Saputri