Psikolog: Bermain adalah Cara Anak dalam Belajar

15 November 2018 16:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi Anak Bermain (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Anak Bermain (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bermain merupakan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari anak. Selain menyenangkan, bermain bisa mengasah kemampuan motorik kasar, halus, kognitif, maupun kemampuan sosialisasinya, terutama pada anak usia 0-5 tahun. Wah banyak sekali ya, Moms!
ADVERTISEMENT
Hal ini tercantum pula dalam sebuah penelitian dari Blue Sky Science, kolaborasi oleh Wisconsin State Journal dan Morgridge Institute for Research (2016) yang menyatakan bahwa bermain sangat penting untuk perkembangan anak dari segala aspek.
Peserta Early Learning Center.
 (Foto: Tamara Wijaya/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peserta Early Learning Center. (Foto: Tamara Wijaya/kumparan)
“Bermain merupakan sebuah keharusan bagi anak-anak lho, Moms. Karena lewat bermain, dapat berdampak pada perkembangan otak, yang kemudian akan mempersiapkan otak anak untuk kehidupan, afeksi dan persiapan sekolahnya nanti," kata Saskhya Aulia Prima, Psikolog dan Pendiri TigaGenerasi saat acara Early Learning Center Edukasi Orang Tua Cara Inspirasi Anak Melalui Bermain, di Jakarta, (14/11).
Peran orang tua juga dalam memfasilitasi jelas penting, Moms, yaitu dengan memberikan mainan yang sesuai dengan usia agar tepat sasaran stimulasinya. Alasannya, karena bila tidak sesuai, justru bisa membuat anak frustasi lho, Moms!
Mainan di Early Learning Center.
 (Foto: Tamara Wijaya/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mainan di Early Learning Center. (Foto: Tamara Wijaya/kumparan)
"Suatu hal yang berlebih atau kurang, hasilnya tidak bisa optimal. Yang ada, anak tidak menangkap apa-apa. Lalu bisa berdampak pada psikologis, yakni anak bisa dengan mudah bosan dan stres," tambah Saskia.
ADVERTISEMENT
Bukan cuma mainan, yang tak kalah penting adalah interaksi dengan orang tua untuk memaksimalkan stimulasi dari mainan tersebut. Sebab seringnya, si kecil belum mengerti cara memainkan mainannya.
Psikolog dan Pendiri TigaGenerasi, Saskhya Aulia Prima. (Foto: Tamara Wijaya/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Psikolog dan Pendiri TigaGenerasi, Saskhya Aulia Prima. (Foto: Tamara Wijaya/kumparan)
Berkaitan dengan ini, Early Learning Centre (ELC), spesialis mainan edukatif asal Inggris meluncurkan koleksi 50 mainan edukatif khusus liburan 2018, yang bisa Anda manfaatkan untuk media belajar anak.
“Kami mendasarkan bisnis kami sebagai sebuah platform untuk menciptakan dunia kegembiraan dan penemuan, di mana bermain dan berkembang berjalan beriringan. Dalam membuat mainan, kami juga bekerja sama dengan ahli pendidikan dan psikolog,” ujar Mohit Nigam, selaku Senior Brand Manager Early Learning Center.