news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ribuan Anak Korban Gempa dan Tsunami Palu Butuh Pemulihan Emosional

3 Oktober 2018 12:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang ibu bermain dengan anaknya di tenda pengungsian di Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10). (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang ibu bermain dengan anaknya di tenda pengungsian di Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10). (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
ADVERTISEMENT
Gempa di Donggala yang disusul tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9) masih menyisakan duka mendalam pada warga terdampak, termasuk anak-anak. Kepanikan saat tanah mengguncang, ketakutan saat rumah di sekelilingnya luluh lantak, hingga risiko terpisah dari keluarga. Teror bencana ini berpotensi meninggalkan trauma bagi anak-anak. Yayasan Sayangi Tunas Cilik, partner Save The Children, memperkirakan ada ratusan bahkan ribuan anak yang terkena dampak secara signifikan.
ADVERTISEMENT
“Beban emosional anak-anak menjadi jauh lebih buruk karena datangnya gempa susulan kuat yang terus terjadi. Anak-anak mungkin telah terpisah dari keluarga, kehilangan teman atau melihat rumah mereka hancur," kata Senior Branding and Communication Manager Yayasan Sayangi Tunas Cilik, Fajar Jasmin, dikutip dari pernyataan resmi yang diterima kumparanMOM.
Oleh karena itu, anak-anak korban bencana Sulteng membutuhkan dukungan dan perhatian ekstra. Selain bantuan logistik seperti makanan dan obat-obatan, mereka butuh pemulihan emosional. Mereka butuh diajak bicara untuk mengekspresikan ketakutan dan perasaannya, serta ditenangkan.
Seorang anak berada di tenda pengungsian di Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10). (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak berada di tenda pengungsian di Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10). (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Yayasan Sayangi Tunas Cilik juga mengirimkan tim kemanusiaan untuk membantu wilayah yang terkena dampak bencana terburuk di Sulawesi Tengah. Mereka memiliki persediaan barang-barang yang siap didistribusikan serta perlengkapan pendidikan untuk membantu anak-anak kembali ke sekolah secepat mungkin.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, banyak tim bantuan yang terhambat sampai ke lokasi karena keterbatasan akses. Tanah longsor akibat gempa masih memblokir jalan-jalan utama. Infrastruktur vital lainnya termasuk bandara di Palu yang rusak parah.