Riset: Ayah Lebih Bahagia sebagai Orang Tua Dibandingkan Ibu

11 Februari 2019 10:55 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ayah dan anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ayah dan anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Baik Anda dan suami, pasti punya momen favorit sebagai orang tua. Anda mungkin paling senang saat menyusui si kecil, sedangkan suami Anda sangat suka saat memandikannya. Meski sama-sama punya momen menyenangkan, menurut riset, ayah ternyata merasa lebih bahagia sebagai orang tua daripada ibu.
ADVERTISEMENT
Tenang Moms, jangan emosi dulu. Anda mungkin akan berargumen, “Jelas ayah lebih bahagia, kan tugas dia menjaga anak lebih sedikit!” atau “Jelas dia bahagia karena tidak ikut hamil, melahirkan dan menyusui”.
Sabar Moms. Penelitian itu tidak berfokus pada ayah atau ibu yang tugasnya lebih banyak dan siapa yang paling terbebani dengan kehadiran anak.
Laporan yang dipublikasi di Personality and Social Psychology Bulletin pada Januari 2019 itu menganalisis 3 penelitian yang fokus pada kualitas hidup, termasuk kebahagiaan, kesejahteraan, gejala depresi, kepuasaan psikologis dan stres. Total ada 18 ribu orang yang disurvei.
Ilustrasi ayah dan anak. Foto: Shutterstock
Kesimpulannya, menjadi ayah ternyata membuat seorang laki-laki merasa lebih sejahtera, lebih puas, dan merasa terhubung dengan orang-orang di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Pria yang menjadi ayah menunjukkan lebih sedikit gejala depresi dibandingkan pria tanpa anak. Sebaliknya, wanita tanpa anak dilaporkan lebih sering menunjukkan gejala depresi.
Pria juga merasa lebih bahagia saat terlibat menjaga anak, sedangkan wanita merasa tidak lebih bahagia. Peneliti berasumsi hal itu mungkin disebabkan karena ayah lebih banyak bermain saat bersama anak, bukan merawat mereka seperti ibu.
Anak bersama ayah dan ibu. Foto: Shutterstock
Mengutip laman The Bump, selain itu banyak hal yang perlu dipertimbangkan kenapa ibu merasa kurang bahagia menjalani perannya.
Misalnya seperti depresi postpartum yang bisa berlangsung berbulan-bulan setelah melahirkan. Saat merasakannya, kebanyakan wanita tak mendapatkan bantuan, tapi harus berpura-pura menyembunyikan kecemasannya di depan umum.
Mungkin benar Moms, kebanyakan ibu merasa kurang bahagia karena banyaknya tanggung jawab yang harus diembannya. Oleh karena itu tak ada salahnya mendorong ayah untuk lebih terlibat, tak hanya saat bermain dengan anak, tapi juga terlibat dalam pengasuhan.
ADVERTISEMENT