news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Riset: Obesitas pada Ibu Menyusui Bisa Berpengaruh pada Nutrisi ASI

15 Agustus 2019 12:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ibu menyusui. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu menyusui. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Nutrisi yang terkandung dalam ASI adalah yang paling lengkap untuk mendukung tumbuh kembang bayi agar optimal. Oleh karena itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan, dan dilanjutkan pemberiannya hingga berusia 2 tahun atau lebih dengan disertai makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi.
ADVERTISEMENT
Ada banyak hal yang bisa mempengaruhi kualitas ASI seorang ibu. Baru-baru ini, sebuah penelitan menunjukkan adanya perbedaan komposisi ASI pada ibu menyusui yang mengalami obesitas dengan ibu menyusui yang memiliki berat badan normal.
Dikutip dari Science Daily, penelitian yang dipublikasikan oleh The American Journal of Clinical Nutrition itu menyebut ternyata ada variasi metabolit molekul kecil yang ditemukan dalam ASI ibu yang kegemukan. Metabolit molekul itu ternyata bisa membuat bayi yang mengkonsumsi ASI menjadi obesitas.
"Obesitas pada anak lebih memungkinkan ia terkena risiko diabetes tipe dua dan sejumlah komplikasi penyakit lainnya. Jadi penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor awal yang menyebabkan anak mengalami obesitas. Ternyata salah satu faktornya berasal dari nutrisi yang didapat pada periode menyusui," kata Elvira Isganaitis, ahli endokrinologi pediatrik di Joslin.
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Shutterstock
Isganaitis dan peneliti lainnya menganalisis konsentrasi 275 individu molekul metabolit dalam ASI. Tujuannya untuk mengidentifikasi apakah ada hubungannya molekul ASI dengan berat badan ibu menyusui. Selain itu, tes ini juga dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan berat badan pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, pada bayi usia satu bulan, ditemukan 10 metabolit yang berbeda dari ibu menyusui yang mengalami obesitas dengan ibu yang memiliki berat badan normal. Tiga di antara metabolit tersebut adalah karbohidrat kompleks yang bisa mempengaruhi mikrobiota pada usus bayi. Kemudian pada bayi usia 6 bulan, ditemukan 20 metabolit berbeda antara ibu obesitas dengan ibu berat badan normal.
Dari penelitian ini menunjukkan bahwa berat badan dan kesehatan ibu sangat mempengaruhi nutrisi ASI. Oleh sebab itu, para ahli menyarankan agar ibu menyusui yang kelebihan berat badan untuk mengatur pola makan atau melakukan diet sehat, serta melakukan olahraga secara teratur.
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Shutter Stock
Dikutip dari laman Australian Breastfeeding, konselor menyusui Joy Anderson mengatakan penting bagi ibu menyusui tetap menjaga berat badannya agar ideal. Namun perlu diingat, ibu menyusui juga perlu mengkonsumsi 500 kalori setiap hari agar kuantitas dan kualitas ASI tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
"Selama masa menyusui, sangat baik untuk tetap menjaga berat badan secara bertahap dengan makan sehat dan olahraga. Turun setengah kilogram setiap minggunya aman untuk ibu menyusui,” ujar Joy.