Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Seberapa Sering Sebaiknya Membersihkan Telinga Anak?
5 Maret 2019 10:57 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
ADVERTISEMENT
Seperti juga bagian tubuh yang lain, kuping atau telinga anak perlu dibersihkan. Tapi, Anda perlu berhati-hati dan tidak boleh sembarangan melakukannya, Moms. Terutama bila Anda hendak membersihkan telinga dengan cotton bud.
ADVERTISEMENT
Menurut dokter spesialis telinga hidung dan telinga, dr Hably Warganegara, Sp. THT-KL di RS Pondok Indah Bintaro Jaya, membersihkan telinga dengan cotton bud sebenarnya boleh saja. Asal, kita harus tahu jenis kotoran telinga dan tahu kapan perlu membersihkannya.
Kotoran telinga sebenarnya merupakan proteksi telinga dari benda asing dan infeksi. Serumen diproduksi oleh kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa yang dicampur epitel kulit dan debu. Kotoran ini hanya berada pada 1/3 bagian telinga, yakni hanya sekitar 2,5 cm.
“Membersihkan telinga dengan cotton bud boleh saja tapi hanya boleh pada sepertiga bagian. Hanya telinga bagian luar. Jangan sampai batang cotton bud ikut masuk,” papar dr Hably dalam diskusi media yang digelar RS Pondok Indah di Menteng Jakarta pada Rabu (27/2).
ADVERTISEMENT
Nah, kotoran telinga pada setiap orang juga tak sama Moms. Sebelum memutuskan untuk membersihkan telinga anak , Anda harus mengenali dulu kotoran telinga yang biasa diproduksi. dr Hably menjelaskan kotoran telinga umumnya ada dua jenis, yakni yang normal dan menggumpal.
“Serumen yang normal adalah cairan lengket yang bisa keluar dengan sendiri. Serumen yang bermasalah adalah menggumpal dan kering, sekitar 1 dari 10 anak pasti memilikinya,” papar dr Hably.
Kotoran telinga yang boleh dibersihkan sendiri dengan cotton bud adalah yang jenisnya normal. Sebab jenis serumen yang menggumpal, baik yang kering atau padat, tak bisa diambil dengan cotton bud.
“Kalau kotoran yang menggumpal, lembek atau padat, pasti akan terdorong ke dalam. Ini yang dikhawatirkan,” tambah dr Hably.
Meski anak punya kotoran telinga yang normal misalnya, tetap tak dianjurkan terlalu sering membersihkannya. Bersihkan hanya saat telinga terasa gatal dan lakukan secara perlahan. Terlalu keras mengorek telinga bisa melukai kulit telinga yang tipis dan menimbulkan infeksi.
ADVERTISEMENT
Ada pula risiko lain dari membersihkan telinga anak dengan cotton bud. Sering terjadi pada anak-anak, yang tidak bisa tenang ketika telinganya dibersihkan oleh orang tuanya.
“Pasien yang sering datang adalah yang gendang telinga tertusuk dengan cotton bud karena tersenggol. Biasanya karena anak tidak kooperatif lalu berontak,” jelas dr Hably.
Nah, jika anak Anda tak bisa tenang saat telinganya Anda bersihkan atau Anda ragu menentukan jenis kotoran telinga anak, sebaiknya bawa saja si kecil ke klinik THT. Menyerahkan tugas itu pada profesional mengurangi risiko.