Seorang Anak Meninggal Akibat Infeksi Bakteri di Kebun Binatang

8 Juli 2019 10:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak terbaring sakit Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak terbaring sakit Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kejadian tragis menimpa seorang anak berusia 2 tahun di Amerika Serikat (AS). Ia dilaporkan meninggal akibat infeksi bakteri E. coli. Ia terinfeksi itu saat mengunjungi area kebun binatang dari sebuah acara festival bertajuk San Diego County Fair di California, AS.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan dinas kesehatan setempat pada 28 Juni 2019, total ada empat anak berusia dua sampai 15 tahun yang mengalami infeksi bakteri E. coli setelah mengunjungi San Diego County Fair. Infeksi diduga terjadi saat mereka mengunjungi San Diego County Fair yang berlangsung pada 8-15 Juni 2019 itu.
Infeksi ketiga anak lainnya memang tidak terlalu parah. Sehingga mereka tidak perlu dirawat di rumah sakit. Sementara seorang anak yang namanya dirahasiakan itu sempat dirawat, namun nyawanya tak tertolong. Ia meninggal pada 24 Juni 2019 akibat komplikasi penyakitnya tersebut.
Live Science melaporkan bahwa keempat anak tersebut terinfeksi bakteri E. coli yang memproduksi toksin Shiga (Shiga-toxin-producing E. Coli/STEC). Sebagian besar orang bisa pulih dari infeksi bakteri ini. Tapi, sekitar lima sampai 10 persen dari mereka punya kemungkinan akan mengalami infeksi ginjal berbahaya.
ADVERTISEMENT
Toksin Shiga yang dihasilkan bakteri itu merusak sel darah merah di tubuh. Sel darah merah yang rusak bisa mengganggu kerja ginjal dengan menutup sistem penyaringan di organ itu. Hal ini akan menyebabkan tubuh mengalami kondisi sindrom uremik hemolitik (hemolytic uremic syndrome/HUS).
HUS bisa membuat tubuh mengalami gagal ginjal. Tapi sebenarnya, saat ini gagal ginjal tidak lagi begitu mematikan. Menurut Dr. Amesh Adalja dari Johns Hopkins University Center for Health Security, ini berkat adanya teknik dialisis untuk mengobati kondisi itu.
Kematian akibat HUS biasanya terjadi akibat komplikasi lain. Misalnya, pendarahan, stroke, atau pembengkakan otak, jelas Adalja. Selain itu, infeksi E. coli juga bisa menyebabkan diare yang bisa membuat terjadinya sedikit robekan di kolon penderitanya.
ADVERTISEMENT
Robekan itu bisa membuat kotoran masuk ke dalam tubuh, Moms. Menurut Adalja, hal ini juga bisa mematikan.
Sumber infeksi anak-anak itu hingga kini masih dalam penyelidikan. Tapi, menurut laporan, keempat anak yang sakit itu mengunjungi area kebun binatang di San Diego County Fair. Area kebun binatang yang dimaksud sekarang sudah ditutup.
Belajar dari peristiwa ini, bagaimana cara mencegah infeksi bakteri E. coli? Salah satu cara yang paling mudah yang direkomendasikan para ahli adalah dengan sering mencuci tangan, Moms. Jadi, jangan lupa untuk selalu mengingatkan anak dan seluruh anggota keluarga Anda mencuci tangan, utamanya sebelum makan atau minum dan setelah melakukan kontak dengan hewan atau lingkungannya ya, Moms!