Seperti Apa Tanda Preeklamsia pada Wanita Hamil?

19 November 2018 11:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sejak awal hingga akhir masa kehamilan, seorang wanita akan merasakan banyak tanda hamil atau gejala-gelaja. Mulai dari rasa mual di pagi hari, payudara terasa nyeri, sering letih dan banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Tanda-tanda ini bisa beragam dan ada yang normal maupun tidak. Sebab, gejala yang muncul bisa juga merupakan tanda adanya komplikasi kehamilan. Salah satunya adalah preeklampsia. Gangguan ini menjadi penyebab kematian utama pada ibu hamil dan bayinya.
Preeklampsia adalah komplikasi di mana plasenta gagal menempel pada rahim. Ada gangguan pada perkembangan plasenta sehingga mengganggu aliran darah ke ibu dan bayi. Plasenta berfungsi sebagai pemasok makanan maupun oksigen dari ibu ke janin.
Ilustrasi preeklamsia pada ibu hamil (Foto: Shutterstock)
Preeklampsia biasanya terjadi pada usia kehamilan di atas 20 minggu. Penelitian menunjukkan, setidaknya 5-8 persen wanita hamil mengalami preeklampsia. Di antara 500 juta wanita di dunia yang meninggal karena komplikasi kehamilan, sekitar 10-15 persen dari jumlah itu diakibatkan oleh preeklampsia.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, hingga saat ini belum diketahui cara mencegah preeklampsia terjadi pada ibu hamil.
“Preeklampsia itu memang tidak bisa dicegah. Hingga kini masih dilakukan penelitian tentang pencegahannya,” papar dr N.B. Donny A.M., Sp.OG, dokter spesialis kandungan RS Hermina Kemayoran, saat ditemui kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Jadi apa saja tanda hamil yang mengarah pada preeklampsia?
Preeklamsia bisa menyebabkan kematian pada ibu hamil dan bayinya. (Foto: Shutterstock)
Preeklampsia kadang dialami ibu hamil tanpa gejala apapun. Namun seringnya ibu hamil dengan kondisi ini tekanan darahnya terus meningkat. Jika tensi darah Anda mencapai 140/90 mm Hg atau lebih, sebaiknya Anda segera menemui dokter kandungan Anda.
Selain itu, terjadi pembengkakan kaki, pergelangan kaki, wajah hingga tangan. Perut bagian atas terasa nyeri, penglihatan jadi kabur, terjadi penurunan frekuensi dan volume urin, dan terdapat protein pada urin yang diketahui setelah uji urin.
ADVERTISEMENT
Meski komplikasi ini belum bisa dicegah, dr Donny memaparkan bahwa ada faktor risiko yang dicurigai meningkatkan risiko preeklampsia.
“Faktor risikonya yakni hamil pada usia sangat dini atau sangat lanjut, misalnya kurang dari 18 tahun atau di atas 40 tahun. Ada riwayat darah tinggi sebelum hamil, pernah kencing manis sebelum hamil, penambahan berat badan berlebih saat hamil atau obesitas sebelum hamil,” jelas dr Donny.
Jadi, waspdailah selalu berbagai tanda hamil yang Anda alami ya, Moms.