Seperti Penyanyi Adele, Normalkah Perubahan Suara saat Hamil?

12 Juli 2018 11:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Adele Menyanyi  (Foto: Instagram @adele)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Adele Menyanyi (Foto: Instagram @adele)
ADVERTISEMENT
Penyanyi superstar Adele mengungkap, ia pernah mengalami perubahan suara ketika mengandung putranya, Angelo, pada 2012 silam.
ADVERTISEMENT
“Saat hamil, suara saya jadi jauh lebih rendah, itulah mengapa (lagu) Skyfall sangat rendah, saya tidak bisa menaikkan suara tinggi,” ujar Adele ketika Angelo berusia sekitar 3 tahun seperti dikutip dari Made for Mums.
Tak hanya penurunan suara, Adele juga mengaku suaranya menjadi lebih maskulin.
“Adakah perempuan lain di sini suaranya kedengaran seperti laki-laki ketika hamil?” tanya Adele saat konser digelar di Sydney, Australia sekitar tahun 2017.
Lagu Skyfall yang juga dijadikan tema film James Bond pada 2012 memang jadi bukti penting ketika Adele mengalami perubahan suara yang lebih rendah. Sementara itu, setelah melahirkan ketika When We Were Young rilis pada 2015, ia kembali tampil dengan suara normalnya yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Coba, perhatikan kedua perbedaan ini, Moms.
Lantas, normalkah perubahan suara saat hamil seperti yang dialami penyanyi yang pernah memborong 6 piala Grammy Award sekaligus pada 2012 itu?
Ya, perubahan suara perempuan saat hamil itu normal terjadi. Bahkan bukan hanya saat hamil, melainkan juga ketika baru melahirkan.
Sebuah penelitian dari Universitas Sussex di Brighton, Inggris, menemukan jika suara perempuan menurun setelah ia melahirkan bayi pertama.
Kasia Pisanski, Ph.D, bersama tim peneliti lainnya menganalisa lebih dari 600 rekaman suara perempuan termasuk aktor, presenter, dan penyanyi yang dibagi dalam kelompok perempuan single dan perempuan yang telah melahirkan.
Para psikolog lalu mempelajari bagaimana suara berubah sebelum, selama dan setelah kehamilan selama periode 10 tahun.
ADVERTISEMENT
“Hasil penelitian kami menunjukkan jika kehamilan memiliki efek maskulinisasi yang sementara dan sensitif terhadap suara perempuan,” kata penulis penelitian.
Meski penyebab spesifik belum diketahui pasti, namun perubahan hormon yang memengaruhi dinamika pita suara dan kontrol vokal ditengarahi jadi alasannya.
“Suara perempuan biasanya kembali ke nada sebelumnya dalam waktu satu tahun setelah melahirkan,” tambah Pisanski seperti dikutip Parents.