Siaga Gempa bagi Wanita Hamil dan Ibu dengan Bayi

23 Januari 2018 17:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu dengan sang bayi (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu dengan sang bayi (Foto: Unsplash)
ADVERTISEMENT
Wanita hamil umumnya diliputi berbagai kekhawatiran terkait kesehatan dan keselamatan janin maupun dirinya sendiri. Begitu pula dengan ibu yang baru memiliki bayi. Apalagi bila terjadi bencana, seperti gempa. Karenanya, akan lebih baik bila Anda membuat persiapan agar selalu siaga.
ADVERTISEMENT
kumparanMom (kumparan.com) merangkum beberapa persiapan yang dapat Anda lakukan mulai sekarang juga:
Identifikasi tempat aman. Kenali tempat aman di rumah maupun tempat kerja Anda. Tentukan juga titik aman untuk bertemunya anggota keluarga atau tempat evakuasi..
Pelajari prosedur keselamatan. Apabila tempat kerja Anda memiliki panduan tata laksana atau evakuasi gempa, pelajarilah. Bila ada yang tidak jelas, tanyakan sampai Anda benar-benar mengerti.
Amankan perabotan besar. Tata kembali rumah Anda untuk menyingkirkan atau menyimpan benda-benda yang sekiranya tidak aman atau bisa jatuh meniban anggota keluarga. Pastikan Anda juga memiliki akses keluar dari rumah yang cukup mudah -dengan kata lain, singkirkan benda-benda besar yang mungkin menghalangi jalur keluar.
Kantong perlengkapan bayi. (Foto: Think stock)
zoom-in-whitePerbesar
Kantong perlengkapan bayi. (Foto: Think stock)
Siapkan tas darurat. Meski belum mendekati waktu bersalin, siapkan tas darurat yang berisi perlengkapan kelahiran yang mungkin Anda perlukan bila Anda harus meninggalkan rumah atau mengungsi. Bila memiliki bayi, siapkan tas berisi tisu antibakteri, selimut, makanan dan sendok bayi, baju ganti, popok, obat-obatan.
ADVERTISEMENT
Catat alamat dan nomor darurat. Pastikan Anda mengetahui tempat pertolongan dan perawatan terdekat bila bencana terjadi. Rumah bersalin atau klinik dokter 24 jam yang terdekat dari rumah Anda misalnya.
Dengan beberapa persiapan ini, jika gempa terjadi Anda dapat mengurangi kepanikan dan tahu apa yang harus Anda lakukan.
Avianto Amri, ST, MRes, kandidat Doktor dari Macquarie University Australia di bidang Penanggulangan Bencana saat dihubungi kumparanMom (kumparan.com) pada Selasa, 23 Januari 2018, memberi catatan tambahan untuk Anda.
"Wanita hamil yang kehamilannya sudah cukup besar mungkin akan sulit untuk meringkuk dan bersembunyi di bawah meja. Jadi lebih baik usahakan untuk merunduk, bertahan dan lindungi kepala semampunya. Bila tidak bisa merunduk, cobalah duduk bersimpuh. Intinya, jangan tetap berdiri untuk menghindari risiko jatuh."
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut menurut Avianto yang juga Sekretaris Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia, setelah gempa reda, Anda disarankan keluar dari ruangan atau bangunan dengan hati-hati. "Usahakan tidak berlari. Ibu hamil juga harus berhati-hati saat melewati tangga darurat karena bisa saja Anda terdorong orang-orang yang panik dan berdesak-desakan," pesannya.
Ilustrasi Bayi Tetidur Setelah Menyusui  (Foto: Unsplash )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bayi Tetidur Setelah Menyusui (Foto: Unsplash )
Bagaimana dengan bayi? Avianto merekomendasikan untuk tetap bertahan dan tidak bergerak karena kecelakaan justru kerap terjadi di saat orang-orang bergerak menyelamatkan diri. Bersimpuhlah sambil mendekap bayi Anda di dada. Tapi jangan terlalu erat mendekapnya, Moms. Yang penting, lindungi bayi dari kemungkinan benda terjatuh.
Bila setelah bencana Anda harus mengungsi atau berada di posko darurat, pastikan petugas mengetahui kondisi Anda yang sedang hamil atau memiliki bayi. Hal itu berguna untuk membantu Anda mencukupi kebutuhan nutrisi baik bagi Anda yang hamil atau bayi selama di pengungsian. Mulai dari sanitasi yang baik, makanan yang seimbang, hingga perlindungan ekstra bagi Anda dan si kecil.
ADVERTISEMENT
Semoga Anda, bayi dan seluruh keluarga Anda selalu aman dan selamat, ya.