Siapa Bilang Makanan Bayi Tidak Bisa Diberi Bumbu?

30 Januari 2018 19:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi makan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi makan (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Kamu Besar Bahasa Indonesia menjelaskan rempah-rempah adalah berbagai jenis hasil tanaman yang memberikan aroma dan rasa khusus pada makanan. Selain aroma dan rasa, rempah juga digunakan untuk memberi warna pada makanan. Di Indonesia, kita mengenal banyak sekali jenis rempah-rempah, mulai dari yang berbentuk daun, buah, akar, biji hingga bunga. Contohnya adalah bawang merah, bawang putih, kunyit, daun salam, daun pandan, jahe, pala, ketumbar, dan lada. Rempah-rempah ini, biasanya kita sebut sebagai bumbu bila digunakan untuk memasak makanan.
ADVERTISEMENT
Tapi banyak orang yang mengira, bumbu hanya bisa digunakan untuk memasak makanan untuk anak atau orang dewasa saja. Padahal, sama halnya seperti orang dewasa, anak-anak juga menginginkan makanan yang enak, menu yang bervariasi, dan tidak hambar.
Seperti yang dikutip dari globalnews.ca, menurut para ahli menambahkan bumbu pada makanan bayi adalah cara terbaik untuk melatih indera pengecap bayi dan mengenalkan bayi pada beragam rasa. Apalagi, bayi sejak lahir sebenarnya sudah mengenal berbagai rasa secara samar-samar melalui ASI yang ia terima karena ibunya mengonsumsi berbagai jenis makanan.
Selain dikenal dengan memiliki banyak manfaat yang baik untuk kesehatan, bumbu juga dipercaya dapat meningkatkan selera makannya. Sebaliknya, bila selalu diberi makanan dengan rasa yang hambar atau 'itu-itu saja', bisa jadi bayi tidak mendapatkan asupan nutrisi penting yang dibutuhkannya dan menyebabkan bayi tumbuh jadi anak yang sulit makan atau terlalu pemilih.
ADVERTISEMENT
Ahli diet di Toronto, Shahzadi Dveje, mengatakan anak-anak berusia enam bulan sudah boleh menyantap makanan pedas yang berasal dari rempah-rempah. Untuk tahap awal, jangan berikan rempah-rempah terlalu agar dia tidak sakit perut. Selain itu, mengonsumsi rempah-rempah yang berlebih juga dapat membuat lapisan pada lambung anak iritasi.
Menurut ahli lainnya yang juga pemilik NutriKidz -perusahaan khusus di bidang nutrisi dan pendidikan, Andrea Carpenter, rempah-rempah juga bisa menjadi bumbu alamiah pengganti gula dan garam dalam makanan anak. "Bumbu atau rempah-rempah sudah mampu memberi rasa yang hebat, tanpa perlu menambahkan gula dan garam," kata Andrea.
Andrea menyarankan makanan bayi dibumbui dengan pala, jahe, kayu manis, ketumbar atau jinten, karena rempah-rempah tersebut dapat memberi banyaki manfaat. Misalnya kayu manis merupakan sumber mangan, besi, serat dan kalsium yang sangat baik untuk anak. Kunyit memiliki sifat antioksidan yang baik untuk anak. Jinten dipercaya bisa membantu menunjang sistem pencernaan. Sementara ketumbar merupakan sumber magnesium, mangan dan zat besi.
ADVERTISEMENT
Namun perlu dingat ya, Moms, tidak semua bumbu cocok untuk bayi yang baru berusia enam bulan. Meski, rempah-rempah jarang memicu alergi, sebaiknya hiindari memberi bayi cabai dan lada. Lidah dan perut bayi, belum sekuat lidah dan perut Anda.
Rasa pedas atau menyengat dapat membuat selera makan bayi terganggu hingga membuat iritasi sistem pencernaannya. Jadi lebih baik, tunggu sampai bayi berusia 1 tahun sebelum Anda membiarkannya mencoba makanan dengan cabai dan lada.