Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Sudah Benarkah Cara Anda Menggendong Bayi Selama Ini?
27 Januari 2018 12:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Sejak si kecil lahir, tidak hanya Anda bisa saja banyak anggota keluarga lain yang juga ingin menggendongnya. Andapun mungkin merasa senang melihat anak mendapat limpahan kasih sayang dari mereka. Tapi hati-hati, Moms. Anda perlu memperhatikan betul cara menggendong bayi.
ADVERTISEMENT
Menggendong bayi sangat penting karena tidak hanya terkait dengan kedekatan dan kenyamanan bayi tapi juga dapat memengaruhi kesehatan dan tumbuh kembangnya.
"Dengan menggendong bayi maka bisa memperkuat bonding atau hubungan antara orang tua dan bayi serta bisa memberikan efek tenang pada bayi. Itulah alasannya kalau bayi menangis akan segera tenang bila didekap oleh ibu," kata dr. Miza Dito Afrizal, SpA, BMedSci, Mkes, yang ditemui di acara peluncuran Haenim Carrier 9+, di Jakarta (26/1).
Saat didekap, bayi bisa mendengar detak jantung ibu yang sangat familiar karena sudah dikenalnya sejak dalam kandungan. Lebih lanjut, dr Miza menambahkan manfaat menggendong juga ada buat ibu, yakni meningkatkan produksi ASI. Luar biasa, bukan?
ADVERTISEMENT
"Menurut penelitian, bayi yang digendong sedikitnya dengan total tiga jam dalam sehari, maka 43% lebih jarang menangis dibandingkan bayi yang jarang digendong," tambahnya.
Tapi dr.Miza juga menjelaskan bahwa kita harus sangat memperhatikan posisi tubuh bayi saat digendong. Bila cara menggendong tidak benar, posisi tubuh bayi bisa jadi ada pada posisi yang tidak baik bagi bayi dan bila dilakukan terus menerus akan berdampak pada tumbuh kembangnya.
Jadi harus bagaimana menggendong bayi? Berikut, dr.Miza menjelaskan aturan mainnya:
Kepala bayi mempunyai ukuran yang lebih besar dan berat dibandingkan dengan anggota tubuh lain, karenanya fokuskan tumpuan tangan Anda pada daerah ini. Pastikan kepala dan tulang leher bayi terjaga dengan tertumpu dengan baik oleh tangan Anda. Sisi lain tangan Anda untuk memegang bagian bawah bayi, yakni pada tulang belakang, namun hindari tulang ekor menjadi tumpuan. Perhatikan juga bagian paha dan pinggul agar jangan sampai tertekan maupun terlalu longgar.
ADVERTISEMENT
Pastikan Anda tidak mengayun bayi dengan keras atau kasar. Bila menggunakan alat gendong atau gendongan, pilih gendongan yang mantap dan tidak akan membuat kaki bayi terayun-ayun.
Perhatikan juga posisi hadap bayi. Posisi hadap yang paling baik saat menggendong adalah dengan bayi menghadap Anda. Menggendongnya menghadap ke arah depan boleh dilakukan hanya pada saat bayi sudah bisa duduk atau berusia enam bulan.
Terakhir, tidak hanya bayi, kenyamanan Anda juga perlu diperhatikan lho, Moms. Bila pegal, lakukan pergantian sisi tangan Anda yang menjadi penumpu dan letakan bayi di tempat tidur saat ia sudah tenang.