Tahapan Perkembangan Fisik Anak Sesuai Usianya

10 Februari 2018 16:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perkembangan fisik anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perkembangan fisik anak (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Perkembangan fisik anak merupakan sesuatu yang penting untuk diikuti. Sejak bayi hingga anak berusia 6 tahun, Anda akan melihat kemajuan yang signifikan dalam perkembangan fisiknya.
ADVERTISEMENT
Selain semakin bertambah tinggi dan kuat, anak akan mulai bergerak dengan lebih percaya diri seiring dengan keseimbangan, koordinasi dan kontrol motorik yang baik.
Anda mungkin juga akan takjub, ketika melihat transisi perkembangn fisik anak. Mulai dari langkah pertama yang tidak stabil, hingga dia dapat melangkah dengan percaya diri, melompat dan berputar.
Dari gerakan memegang yang tidak stabil dan mudah menjatuhkan barang, sampai gerakan motorik jarinya yang lebih terkontrol dan membuat anak dapat menulis dan menggambar.
kumparanMoms (kumparan.com) merangkum perkembangan fisik anak sesuai tahapan pertumbuhannya.
Bayi
Setelah beberapa minggu dan bulan bayi dilahirkan, dia akan bergerak refleksif atau tidak sengaja. Beberapa tindakan refleks yang ditunjukkan oleh bayi yang baru lahir adalah seperti terkejut yang disebabkan oleh suara atau perubahan posisi yang mendadak, kemudian refleks pegang, di mana bayi secara naluriah dapat memegang tangan atau kakinya.
ADVERTISEMENT
Memasuki usia 1 tahun, bayi harus bisa mengangkat kepalanya sendiri, duduk tanpa sandaran, merangkak, berjalan satu atau dua langkah, memegang dan mengambil benda kecil.
Balita
Ilustrasi perkembangan fisik anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perkembangan fisik anak (Foto: Thinkstock)
Balita berumur antara 1 dan 3 tahun harus bisa berjalan tanpa bantuan, dapat melompat, dapat naik tangga, memegang cangkir, menulis, berputar, menyusun puzzle, mewarnai dan membuat lingkaran. Saat usia ini juga balita umumnya bisa mengendarai sepeda roda tiga dan menyusun balok-balok menjadi bangunan.
Anak Prasekolah
Pada usia prasekolah sekitar 3 hingga 5 tahun, anak harus bisa berdiri dengan satu kaki selama sepuluh detik atau lebih, berlari, melompat dengan langkah besar, memanjat, mengayun, melempar dan menangkap bola, berpakaian sendiri. Menurut National Network for Child Care, pada tahap ini anak juga seharusnya sudah bisa ke toilet sendiri.
ADVERTISEMENT
Anak Usia Sekolah
Saat memasuki usia sekolah, anggota tubuh anak seperti mata-tangan sudah terkoordinasi dengan baik. Anak sudah mulai bisa berenang, memotong dan menempel, bermain basket, hiking, mengikat tali sepatu sendiri, mampu menjahit yang sederhana dan bermain video game.