Tanda Aman Naik Pesawat Saat Hamil

26 Oktober 2018 16:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu hamil naik pesawat. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu hamil naik pesawat. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bepergian dengan pesawat saat merasakan tanda hamil sebaiknya perlu Anda pertimbangkan. Sebab “terbang” di atas ketinggian 36 ribu kaki, dalam beberapa kondisi, bisa berisiko untuk kehamilan Anda.
ADVERTISEMENT
Namun bukan berarti ibu hamil tak boleh naik pesawat. Ada beberapa tanda atau kondisi di mana ibu hamil aman naik moda transportasi tersebut. Apa saja, Moms?
1. Menginjak Trimester Kedua
Sebaiknya tunda keinginan Anda untuk bepergian naik pesawat di trimester awal kehamilan. Sebab, tanda hamil seperti mual dan mudah lelah bisa sangat mengganggu pada periode ini. Risiko keguguran pada trimester pertama juga tinggi, baik Anda sering bepergian maupun tidak.
Dilansir Baby Center, setidaknya trimester kedua yakni pada minggu ke-14 hingga minggu ke-27 adalah saat yang paling tepat bagi ibu hamil jika ingin naik pesawat. Sedangkan, jika usia kandungan Anda sudah memasuki minggu ke-36 sebaiknya tunda dulu ya, Moms.
2. Kehamilan dalam Kondisi Sehat
Ilustrasi hamil. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hamil. (Foto: Shutterstock)
Pastikan sebelum terbang dengan pesawat, kehamilan Anda dalam kondisi sehat. Anda tidak merasakan tanda hamil yang mengarah pada keguguran, seperti kram, nyeri, hingga pendarahan.
ADVERTISEMENT
3. Mendapat Rekomendasi dari Dokter Kandungan
Jika usia kehamilan Anda sudah melebihi usia 28 minggu, kebanyakan maskapai akan menanyakan surat rekomendasi dari dokter kandungan. Surat itu berisi pernyataan tentang prediksi tanggal kelahiran dan Anda tidak mengalami komplikasi kehamilan.
Namun jika Anda ingin naik pesawat dengan usia kandungan kurang dari 28 minggu, tidak ada salah konsultasi ke dokter kandungan atau bidan Anda sebelum naik pesawat. Terutama jika Anda memiliki riwayat keguguran saat hamil, kelainan plasenta, diabetes, tekanan darah tinggi atau adanya pembekuan darah.
4. Memilih Maskapai dengan Keamanan Optimal
Ilustrasi wanita hamil naik pesawat (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita hamil naik pesawat (Foto: Shutterstock)
Pastikan Anda terbang dengan maskapai yang menerapkan standar keamanan untuk penanganan masalah darurat kehamilan.
Selain keamanan, pilih maskapai yang menyediakan kenyamanan optimal. Misalnya, kursi dengan ruang bagi peregangan kaki yang cukup dan sandaran yang tidak terlalu tegak.
ADVERTISEMENT
5. Durasi Penerbangan Pendek
Ibu hamil yang bepergian dengan pesawat memungkinkan berisiko terkena radiasi. Dilansir Medical Daily, radiasi itu bisa berasal dari alat pengamanan bandara maupun dalam pesawat. Belum lagi getaran saat turbulensi dan suara yang berisik yang mengganggu.
Durasi penerbangan yang panjang, yakni lebih dari 4 jam, berisiko kecil menyebabkan penggumpalan darah pada pembuluh vena. Untuk mencegahnya, minumlah banyak air dan bergerak setidaknya tiap 30 menit dalam pesawat.