Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Beberapa balita yang giginya belum tumbuh lengkap, biasanya butuh waktu lebih lama untuk melembutkan makanan sebelum ia telan dengan cara diemut. Meski begitu, Anda harus tetap melatihnya untuk makan lebih cepat, Moms. Kenapa? Karena bila ia terlalu lama memproses makanan dalam mulutnya, maka balita akan bosan dan kehilangan selera makan. Selain itu, bila anak kebiasaan makan dalam waktu lama, maka saat ia mulai sekolah, bisa-bisa waktu istirahatnya tidak cukup untuk menghabiskan bekal.
ADVERTISEMENT
Untuk mengajari anak makan dengan lebih cepat, Young Parents Singapore menyarankan agar Anda membuat jadwal makan untuk anak. Bagi waktu makan anak Anda menjadi empat, yaitu saat sarapan, makan siang, dan makan malam dan makan camilan.
Setiap waktu makan diberi jeda tiga atau empat jam, misalnya anak mulai sarapan pukul 08.00 pagi, berikan makan siangnya empat jam kemudian, yaitu pukul 12.00 siang. Di sore hari, sekitar pukul 15.00 atau 16.00, Anda bisa memberikan makanan camilan. Dan terakhir, anak bisa makan malam pukul 19.00.
Hindari memberikan anak camilan terlalu banyak sebelum waktu makannya tiba karena bila perutnya terlalu kenyang, maka anak akan menjadi malas makan.
Setelah Anda mengatur jadwal makan, berikan waktu 30 menit untuk anak menyelesaikan makanannya, Moms. Bila sudah habis waktu, ambillah makanannya. Dengan begini, balita akan belajar untuk makan lebih cepat. Tapi ingat, jangan paksa anak untuk makan terlalu cepat, ya, karena khawatir akan membuatnya tersedak.
ADVERTISEMENT
Di saat anak sedang makan, jauhkan si kecil dari gadget, televisi, mainan, buku cerita, atau benda-benda lain yang dapat mengganggu konsentrasinya, sehingga ia makan lebih lama.