Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Ketupat merupakan salah satu makanan 'wajib' saat Idul Fitri. Tidak hanya orang dewasa, anak pun bisa saja ingin mencobanya. Tapi, apakah bayi dan balita boleh makan ketupat?
ADVERTISEMENT
Jawabannya, boleh Moms. Asalkan Anda tahu cara menyajikan yang tepat dan memerhatikan beberapa hal terkait keselamatan mereka. Apa saja misalnya?
Pertama, beri bayi ketupat bila usianya sudah mencapai enam bulan ke atas. Bayi yang masih berusia enam bulan ke bawah, cukup diberi ASI saja untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Bila bayi sudah berusia enam bulan ke atas, Anda bisa mengolah ketupat menjadi makanan pendamping ASI (MPASI ).
Kedua, pastikan tekstur ketupat cukup lunak. Sesuaikan potongan ketupat agar bayi atau balita Anda dapat memegang dan memakannya sendiri. Pastikan ukuran ketupat tidak Jangan terlalu besar agar anak mudah memakannya, dan jangan terlalu kecil agar anak tidak tersedak saat mengonsumsinya.
Untuk bayi di bawah usia 1 tahun, makan ketupat saja sebagai finger food lebih baik daripada dengan lauk-pauk khas Lebaran lainnya. Pasalnya, hidangan Lebaran umumnya mengandung cukup banyak garam dan gula, sementara konsumsi garam dan gula untuk bayi sebaiknya Anda batasi.
Ketiga, bila anak sudah berusia 1 tahun ke atas, Anda dapat memberinya ketupat dengan lauk pauk. Misalnya dengan ayam opor yang disuwir, soto atau sup, ikan tanpa duri, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Cara lainnya, beri bayi ketupat yang sudah Anda hancurkan dengan sendok hingga menyerupai nasi tim. Berikan dengan berbagai lauk yang khusus Anda siapkan khusus untuk anak. Perhatikan, apakah si kecil menyukainya?