Tips Ciptakan Bonding dengan Bayi yang Diberi Susu Formula

20 September 2018 13:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tips beri susu formula yang bisa tingkatkan bonding ibu dan bayi. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Tips beri susu formula yang bisa tingkatkan bonding ibu dan bayi. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Susu formula boleh diberikan pada bayi jika ada indikasi medis dan rujukan dari dokter. Sebaliknya, dokter anak dan badan kesehatan dunia (WHO) menganjurkan agar orang tua memberikan ASI sebagai makanan satu-satunya sampai bayi berusia 6 bulan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya soal pemberian makan pada bayi, pemberian ASI juga diketahui memiliki banyak sekali keuntungan lainnya. Menurut dr. Galih Linggar Astu, SpA, dari Brawijaya Hospital, Depok, lewat proses menyusui langsung bisa memperkuat bonding atau ikatan antara ibu dengan anak.
"Pada proses menyusui, tercipta bonding dan pemberian stimulasi. Saat menyusui langsung, ibu akan melakukan kontak mata dengan bayi, mengelus kepala dengan penuh kasih sayang, memerhatikan bayi yang menyusu serta mengajak bayi berbicara atau mendendangkan lagu untuk bayi. Anda akan lebih mudah pula mendeteksi adanya kelainan dan segera mengambil tindakan secepat mungkin, misalnya bayi usia 4 bulan yang tidak mau melakukan kontak mata sehingga ibu bisa langsung konsultasi ke ahli tumbuh kembang," jelas dr. Galih.
ADVERTISEMENT
Seorang ibu gunakan Cup Feeder pada balitanya (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang ibu gunakan Cup Feeder pada balitanya (Foto: Thinkstock)
Bila anak Anda terpaksa mesti minum susu formula atas indikasi medis, dr. Galih menyarankan agar pemberiannya menghindari penggunaan dot, tapi menggunakan alat lain seperti cup feeding, sendok, maupun pipet.
Alasannya, karena saat bayi menyusu dengan dot dan sudah bisa memegang botolnya sendiri, biasanya orang tua tidak akan terlalu memerhatikan bayi saat minum. Apabila Anda menggunakan cup feeding, sendok, maupun gelas, maka otomatis Anda akan memegang media tersebut sehingga bisa fokus memerhatikan anak.
Selanjutnya, Anda juga bisa tetap memberi stimulasi seperti sentuhan mengelus kepala, melihat anak minum susunya sampai habis atau tidak, ada kontak mata, dan sesekali sambil ajak anak mengobrol juga bisa. Akan lebih baik jika orang tua belajar bagaimana cara pijat bayi dan mempraktekkan secara rutin kepada bayinya.
Ilustrasi Anak Minum Susu Formula sambil Tiduran (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Minum Susu Formula sambil Tiduran (Foto: Shutterstock)
Kalau pakai dot, anak akan sibuk sendiri mungkin sambil tiduran, dan Anda juga biasanya akan pergi meninggalkan anak, untuk melakukan kesibukan lainnya. Dampak lain penggunaan dot juga berisiko membuat bayi bingung puting atau nipple confusion, sehingga bayi tidak mau menetek dan menurunkan produksi ASI. Efek samping dot yang lain adalah meningkatkan risiko kelainan bentuk gigi, karies gigi, radang tenggorokan, radang telinga, dan penyakit infeksi lain.
ADVERTISEMENT