Tips Disiplin Memerah ASI bagi Ibu Bekerja

11 April 2018 11:59 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alat pompa  ASI  (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Alat pompa ASI (Foto: thinkstock)
ADVERTISEMENT
Memberikan ASI eksklusif di enam bulan awal kehidupan buah hati, memang bukan perkara mudah. Butuh komitmen dan ketelatenan yang harus diperjuangkan. Apalagi, jika kondisinya Anda tidak selalu bersama dengan si kecil alias sebagai ibu bekerja.
ADVERTISEMENT
Pergi pagi dan pulang malam, itu sudah menjadi risiko yang harus Anda hadapi setelah masa cuti melahirkan berakhir. Tak ayal, memerah ASI menjadi alternatif andalan yang Anda lakukan agar kecukupan ASI tetap bisa bayi dapatkan setiap harinya.
Masalah lainnya timbul yaitu disiplin dalam mengatur waktu. Nah, gimana ya Moms agar tetap bisa disiplin memerah Asi di tengah tugas kerja atau meeting yang padat?
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dalam buku Breast Friends memberi penjelasan tentang ‘Pentingnya Disiplin Memerah ASI Bagi Ibu Bekerja Demi Mempertahankan Menyusui’, yang kumparanMOM (kumparan.com) rangkum dalam tips berikut ini:
Ritual pagi
Alat pompa  ASI  (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Alat pompa ASI (Foto: thinkstock)
Upayakan untuk membiasakan bangun lebih awal Moms, supaya Anda bisa menyusui bayi setidaknya 2 kali dan 1 kali memerah sebelum berangkat ke kantor.
ADVERTISEMENT
Lakukan dengan rincian, menyusui bayi kemudian jeda paling cepat setengah jam lakukan memerah. Beri jeda lagi setidaknya 1 jam, kemudian susui kembali si kecil hingga ia cukup kenyang dan bisa Anda tinggal untuk bekerja. Rutinkan ritual pagi ini Moms.
Patuhi jadwal
Ilustrasi ASI perah. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ASI perah. (Foto: Thinkstock)
Sesibuk dan semager apapun dengan aktivitas di kantor, pastikan Anda tetap mematuhi jadwal memerah. Yaitu pagi, siang dan sore dengan durasi setidaknya 10-15 menit. Ingat, frekuensi Anda memerah yang teratur ini diperlukan. Bukan saja untuk suplai ASIP bayi, namun agar payudara Anda tidak nyeri atau merasa seolah ‘penuh’.
Komunikasi ke pengasuh
Jika Anda menggunakan jasa pengasuh untuk menjaga bayi Anda selama kerja. Maka, berkomunikasilah secara aktif dengannya. Selain terus memantau kondisi di kecil, Anda pun bisa meminta pengasuh menunda dulu memberikan ASIP ketika Anda sudah dekat dengan rumah. Dengan begitu, Anda akan termotivasi untuk menyusui begitu sampai rumah.
ADVERTISEMENT
Nikmati aktivitas menyusui
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
Selepas kerja, ketika akhir pekan atau setiap saat nikmatilah proses menyusui si kecil. Rasakan efek menenangkan dan membahagiakan bersama si kecil. Jika Anda sudah melakukan hal itu, maka disiplin memerah ASI pun bisa Anda jalankan tanpa harus merasa terpaksa.
Memerah dengan tangan
Barangkali keengganan Anda memerah ASI akibat tidak nyaman dengan alat pumping yang Anda gunakan. Maka, tak ada salahnya Anda belajar memerah dengan tangan. Sebelumnya, Anda bisa berkonsultasi dengan konselor laktasi. Jadi, tak ada yang perlu dikhawatirkan lagi kan Moms?
Gembira
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
Moms, gembira saat menyambut dan berpisah dengan si kecil bisa menambah semangat bahkan rindu untuk memberikan ASI terbaik lho. Jadi, bergembiralah selalu!