Tips Memilih Baby Bouncer yang Aman untuk Bayi

7 Desember 2018 17:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Baby Bouncer  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Baby Bouncer (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Menjelang persalinan, Anda tentunya telah menyiapkan sejumah daftar belanjaan untuk keperluan bayi. Mulai dari baju, tempat tidur bayi, gendongan, hingga baby bouncer.
ADVERTISEMENT
Baby bouncer adalah tempat duduk bayi yang bisa diatur posisi sandarannya serta dapat diayun-ayun. Adanya efek bunyi pada baby bouncer juga diharapkan bisa merangsang indra pendengaran bayi.
Mengutip laman laman Very Well Family, menaruh bayi di alat ini dapat membuat sebagian bayi tenang dan cepat tidur ketika diayunkan. Selain itu, dapat meringankan pekerjaan Anda bila si kecil lebih suka tidur sambil diayun perlahan dibanding ditaruh di kasur saja.
Namun, perhatikan penggunaannya, Moms. Baby bouncer juga dapat berisiko bagi bayi jika tidak mendapat pengawasan dari orang dewasa. Misalnya saja terjatuh saat bayi sedang aktif bergerak dan lupa dipakaikan sabuk pengaman. Selain itu, sebelum membeli baby bouncer, sebaiknya Anda memperhatikan 4 hal ini agar aman digunakan bayi.
ADVERTISEMENT
1. Penyangga Bouncer Kokoh dan Kuat
Baby Bouncer  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Baby Bouncer (Foto: Shutterstock)
Pilihlah penyangga bouncer yang kokoh dan kuat. Jangan sampai membeli bouncer yang penyangganya tidak kokoh. Selain tidak awet, Anda tentu tidak mau si kecil berisiko terjatuh karena penyangganya tidak kuat menahan gerakan bayi yang mulai lincah.
Cara memilihnya adalah dengan meletakkan baby bouncer di lantai, kemudian aktifkan mode bergetar atau ayunnya. Jika bouncer tidak bergeser ketika diaktifkan, itu berarti bouncer cukup kokoh.
2. Periksa Posisi Sandaran Bouncer
Pilih bouncer yang sandarannya dapat diatur sampai ke posisi rebahan seperti tempat tidur. Atau minimal sandaran dapat diatur agar tidak terlalu tegak. Hal ini perlu diperhatikan bila Anda ingin membelikan bouncer bagi buah hati yang baru lahir. Selain itu, sandaran bouncer yang terlalu tegak juga beresiko mengganggu pertumbuhan tulang belakang si bayi.
ADVERTISEMENT
3. Cek Kekuatan Sabuk Pengaman
Baby Bouncer  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Baby Bouncer (Foto: Shutterstock)
Seiring waktu, bayi akan semakin aktif bergerak. Memastikan sabuk pengaman pada alat ini kuat atau tidak sangat penting agar bayi tetap aman sekalipun ia banyak bergerak di baby bouncer. Pastikan sabuk pengaman dapat mengunci bagian pinggang dan area selangkangan bayi. Agar lebih aman, Anda juga bisa memilih bouncer yang punya sabuk pengaman di bagian bahu.
4. Tempat Duduk Empuk
Memilih tempat duduk bouncer yang empuk, tidak panas, dan mudah menyerap keringat adalah keharusan, Moms. Sebab, tempat duduk bouncer yang memiliki kualitas buruk dapat beresiko membuat kulit bayi iritasi saat berkeringat.
Namun, sekali lagi Anda harus ingat, sekalipun alat ini dapat membantu, Anda tetap harus mengawasi si kecil saat sedang berada di baby bouncer.
ADVERTISEMENT
Jangan taruh baby bouncer di permukaan yang tinggi, agar bayi tidak jatuh karena aktif bergerak. Jangan pula meninggalkan bayi terlalu lama di alat ini apabila ia sudah tertidur. Lekas pindahkan si kecil ke tempat tidur, karena alat ini tidak cukup aman untuk menjadi tempat tidur bayi.
Penulis: Nanda Saputri