Tips Menyusui: Jangan Cepat Pindahkan Mulut Bayi ke Payudara Sisi Lain

Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)

ASI merupakan makanan pokok bagi bayi, maka sebaiknya jangan abaikan proses menyusui ya, Moms. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), dengan manajemen laktasi yang baik, produksi ASI tergolong cukup sebagai makanan tunggal, untuk pertumbuhan bayi yang normal sampai usia enam bulan. Setelah bayi berusia enam bulan, pemberian ASI saja hanya memenuhi sekitar 60 sampai 70 persen kebutuhan gizinya. Dengan kata lain, selain ASI, bayi juga membutuhkan Makanan Pendamping ASI, alias MPASI.

Adapun komposisi ASI yang dihasilkan saat menyusui (fore milk) juga berbeda dengan ASI yang keluar pada akhir menyusui (hind milk). Fore milk adalah ASI yang lebih tipis dan rendah lemak, kemudian saat Anda terus menyusui atau memompa, jumlah lemak dalam ASI akan bertambah. Hal ini menyebabkan warna ASI menjadi lebih putih dan creamy. Fore milk juga mengandung kadar protein tinggi, tapi kadar lemaknya lebih rendah dibandingkan dengan hind milk.

Menurut Dr. Galih Linggar Astu SpA dari Brawijaya Hospital, Depok, bayi yang hanya mendapatkan fore milk, menunjukan pertambahan berat badan yang kurang baik, sekalipun secara fisik ia tampak sehat. Itu sebabnya, jangan cepat-cepat mengalihkan bayi pada payudara satunya, jika ASI pada payudara yang sedang mereka hisap, belum benar-benar habis, agar ia bisa mendapat fore milk dan hind milk, agar kebutuhan nutrisinya tercukupi.

Ilustrasi ASI dan Menyusui (Foto: Thinkstock)

Selain mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi, komposisi zat di dalam ASI juga bisa berubah, Moms, sesuai tahapan proses tumbuh kembang yang dicapai oleh bayi. Kandungan protein, lemak, dan karbohidrat misalnya, kandungan ini baik untuk tumbuh kembang bayi.