Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tumor dan Kanker pada Anak, Apa bedanya?
17 Februari 2018 13:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Ketika menemukan adanya benjolan pada tubuh si kecil, Anda mungkin segera memutuskan membawa anak ke dokter. Setelah melalui beberapa pemeriksaan, dokter mengatakan ada tumor dalam tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Mungkin Anda langsung merasa lemas tak berdaya. Dunia seolah runtuh menimpa kepala!
Menurut dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A (K), MHA, IBCLC, hal inilah yang kerap terjadi akibat masyarakat belum tahu definisi sebenarnya kata tumor dan kanker. Akibatnya, orang tua didera rasa cemas dan panik sampai seolah hilang akal harus berbuat apa.
Dalam edukasi kanker yang diadakan Yayasan Anyo Indonesia (YAI), dr. Edi mengatakan, seharusnya orang tua tahu perbedaan tumor dan kanker sehingga bisa tetap bersikap tenang agar dapat dengan bijak membuat berbagai keputusan yang diperlukan.
Edukasi ini diberikan pada wartawan dan masyarakat di dalam gerbong kereta yang berjalan dari Stasiun BNI City ke Bandara Soekarno Hatta, Kamis (15/2).
ADVERTISEMENT
Menurut kamus kedokteran, tumor adalah benjolan. Bila anak terantuk di jalan dan benjol, benjolan yang terjadi pada anak inipun dapat disebut tumor.
“Memang, tumor atau benjolan ada yang jinak dan ganas. Pihak yang menentukan jinak ganasnya adalah doker spesialis patologi anatomi," kata dr.Edi.
Tumor yang ganas bisa dinyatakan sebagai kanker. Secara mikroskopis, kanker merupakan kumpulan sel yang tidak dikelilingi kapsul. Akibatnya, sel-sel tersebut dengan mudah menyebar ke organ tubuh lain.
Tapi bila 'baru' menemukan benjolan di tubuh anak saja, orang tua semestinya tidak perlu panik. Kenapa? "Karena artinya anak dapat segera mendapat penanganan sejak dini dan peluang untuk sembuhnya sangat tinggi,” tambah dr. Edi.
Lalu apakah kanker pada anak dapat dicegah?
ADVERTISEMENT
Kanker pada anak berbeda dengan kanker pada orang dewasa. Kanker pada orang dewasa bisa dicegah, sedangkan pada anak tidak.
Meski begitu, pola hidup sehat juga mesti tetap diterapkan pada anak sejak usia dini. Memang bukan bertujuan mencegah kanker yang bisa timbul sejak anak-anak bahkan bayi, melainkan saat mereka usia dewasa.
The International Union Against Cancer (UICC), menganjurkan orang tua agar sejak dini menanamkan dan membiasakan pada anak hidup sehat antara lain dengan tidak merokok, makan dengan pola gizi seimbang, dan mengikuti program imunisasi.
Tentu saja, orang tua perlu selalu memerhatikan kemungkinan anak memiliki tumor. Caranya dengan mengamati atau meraba benjolan pada tubuh anak.
Beberapa benjolan yang perlu Anda waspadai dan kemungkinan besar merupakan tanda adanya tumor yang berbahaya misalnya benjolan pada mata yang ditandai dengan mata anak terlihat merah dan juling.
ADVERTISEMENT
Ada juga benjolan di leher yang semakin membesar dan tidak sakit saat dipegang atau ditekan. Benjolan pada paru yang dapat dilihat dengan foto dada dan umumnya ditandai dengan anak merasa sesak napas. Kondisi perut membuncit dan bila diraba terasa ada benjolan hingga testis pada anak laki-laki yang tidak sama besar.
Anda juga perlu waspada akan tanda atau gejala tumor pada otak yang ditandai dengan anak sering mengeluh pusing, muntah yang menyemprot, lumpuh, dan gangguan keseimbangan.
Mengutip kalimat bijak dari Niccolo Machiavelli, “Awal penyakit sukar diketahui, mudah diobati. Penyakit yang sudah lanjut mudah diketahui, sukar diobati.”