Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sesekali memberi anak permen memang tidak apa-apa. Anda tahu, si kecil menyukainya dan mungkin ada saat-saat di mana Anda merasa ia layak mendapatkannya. Setelah berhasil mengahabiskan porsi sayurnya selama seminggu ini, misalnya. Atau karena sudah bersikap manis selama menemani Anda berbelanja.
ADVERTISEMENT
Tapi bagaimana bila anak minta dibelikan permen karet?
Boleh saja, tapi Anda tidak disarankan memberi permen karet bila si kecil masih balita.
"Untuk amannya, tunda memberi anak permen karet sampai setidaknya usia 4 tahun," kata Susan Moores, ahli diet di St. Paul, Minnesota, Amerika Serikat yang juga merupakan juru bicara untuk Akademi Nutrisi dan Diet, seperti dikutip kumparanMOM (kumparan.com ) dari laman Baby Center.
Sama seperti halnya popcorn, coklat bulat dan buah-buahan kering, permen karet termasuk makanan yang dapat menimbulkan bahaya tersedak.
Susan menjelaskan, meski disebut ‘makan’ sebenarnya permen karet tentu hanya untuk dikunyah. Nah, umumnya balita tidak mengerti konsep mengunyah tanpa menelan sampai mereka berusia sekitar 4 atau 5 tahun.
ADVERTISEMENT
Kenapa? Karena ini bertentangan dengan apa yang telah mereka pahami sejak mereka bayi atau sejak mulai belajar makan makanan padat.
Apa yang dikatakan Susan ini, senada dengan pedoman American Academy of Pediatrics (AAP) yang mengatakan bahwa orang tua perlu memastikan bahwa anak sudah cukup besar untuk memahami permen karet tidak boleh ditelan sebelum memberikannya.
Alasannya, berbagai penelitian sudah menemukan bukti bahwa anak yang berulang kali menelan permen karet dapat mengalami masalah kesehatan termasuk diare, sakit perut, gas berlebih, bisul pada mulut hingga masalah gigi dan rahang.
Lebih jauh dijelaskan, permen karet yang tertelan juga bisa menyebabkan anak tersedak hingga memblokir usus. Itu lah sebabnya, anak perlu lebih dulu mengembangkan keterampilan dan pemahaman mengenai jenis makanan ini untuk dapat menikmati permen karet dengan aman.
Dilansir laman All Parenting , Jennifer Bekins, MS, CCC-SLP, ahli patologi bahasa pidato di Pusat Medis Anak Cincinnati, Amrika Serikat, menyarankan para orang tua untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini sebelum memberi anak permen karet:
ADVERTISEMENT
- Apakah anak Anda mengerti permen karet tidak boleh ditelan?
- Apakah anak Anda tahu bagaimana membuang permen dengan benar setelah dikunyah?
“Kemampuan untuk dapat memahami konsep-konsep ini tentu bervariasi seperti pada setiap anak," kata Bekins. "Misalnya, bisa saja ada anak usia 5 atau 6 tahun yang sudah paham, namun ada juga yang belum.”
Sementara untuk anak usia prasekolah, Bekins menilai umumnya anak-anak pada usia ini memang belum dapat memahaminya.
Karena umumnya permen karet juga mengandung gula tinggi, Bekins juga menyarankan Anda mempertimbangkan tingkat keterampilan anak Anda dalam menyikat giginya. “Apakah anak sudah tahu cara menyikat gigi yang benar setelah mengonsumsi permen karet? Kalau belum, jangan berikan dulu," kata Bekins.
ADVERTISEMENT