Waktu yang Tepat Beri Bayi Makanan Padat

23 Juni 2018 9:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi makan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi makan. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Setelah si buah hati berusia di atas usia enam bulan, jumlah energi yang terkandung di dalam ASI sudah tidak cukup lagi untuk memenuhi kebutuhan si bayi. Oleh karena itu bayi perlu mendapatkan makanan padat atau makanan pendamping ASI (MPASI). Pada usia ini pula, organ-organ pencernaan anak sudah lebih siap untuk menerima makanan yang bukan ASI.
ADVERTISEMENT
Memperkenalkan makanan padat terlalu dini (di bawa usia enam bulan) bisa menyebabkan anak mengalami gangguan pencernaan dan juga alergi. Sementara, bila anak terlambat dikenalkan dengan makanan padat, maka konsekuensinya adalah anak jadi tak terlatih untuk mengunyah. Bila ini terjadi, perkembangan rahang dan otot mulut akan terlambat dan mempengaruhi kemampuan anak untuk berbicara.
Tidak hanya itu, pemberian MPASI dalam jumlah, komposisi dan waktu yang tidak tepat dapat menyebabkan anak mengalami malnutrisi yang berakibat pada gangguan pertumbuhan dan perkembangannya. Karena itulah Anda perlu memiliki pengetahuan yang cukup dan benar mengenai MPASI.
Ilustrasi bayi makan.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi makan. (Foto: Thinkstock)
Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), makanan-makanan yang tepat yang diberikan oleh ibu adalah makanan yang mengandung karbohidrat, lemak maupun protein. Vitamin dan mineral yang juga harus diberikan pada makanan pendamping ASI terutama zat besi, seng dan vitamin A karena kandungan zat tersebut pada ASI sudah tidak dapat mengejar kebutuhan bagi si bayi.
ADVERTISEMENT
Pada awal pemberian MPASI, Anda bisa memulai dengan makanan yang lumat dengan tekstur yang lembut dan encer, lalu dikentalkan secara bertahap. Tekstur makanan dinaikkan secara bertahap. Setelah bubur saring, dapat dinaikkan menjadi bubur kasar tidak disaring, finger food, makanan lunak dengan lauk cincang, dan terakhir makanan keluarga.
Selain menambah gizi dalam tubuh anak, makanan juga merupakan sebuah sarana belajar anak, di mana mereka bisa belajar untuk menggenggam makanan dan melatih kemampuan motorik anak. Jadi jangan langsung mengomel ketika anak makan dengan berantakan ya, Moms.