Yang Harus Anda Lakukan jika Anak Terlambat Berjalan

6 Februari 2018 12:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak dan orang tua (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak dan orang tua (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Usia normal anak ketika memasuki fase berjalan adalah antara 9 hingga 18 bulan. Pada rentang usia ini, anak setidaknya bisa berjalan merambat menyusuri perabot rumah hingga mampu berjalan mandiri tanpa bantuan atau berpegangan. Namun, ada juga anak yang belum menunjukkan kemampuan ini meski sudah menginjak usia yang dijadikan patokan.
ADVERTISEMENT
Penyebabnya bisa bermacam-macam. Antara lain keterlambatan sistem syaraf yang menstimulasi motorik halus dan kasar, gangguan keseimbangan (dysfunction of sensory integration) berupa rasa takut dan tidak percaya diri, gangguan sensoris pada anak yang sensitif telapak tangan dan kaki hingga obesitas dan sebagainya.
Lalu, apa yang harus dilakukan ketika anak terlambat berjalan? Kunci pertama yang perlu Anda lakukan adalah bersikap tenang.
Dilansir Todays Parent, Peter Rosenbaum, seorang profesor pediatri dari Universitas McMaster di Hamilton, Ontario, Kanada mengatakan jika sebaiknya Anda fokus pada kualitas gerakan anak dibandingkan kemampuannya berjalan.
"Misalnya, anak berusia 15 bulan yang tidak berjalan tapi merangkak secara aktif akan baik-baik saja," kata Rosenbaum.
Selain itu,cobalah bersikap realistis dan jangan terobsesi dengan ekspektasi Andai agar anak cepat berjalan. Apalagi jika anak Anda lahir secara prematur. Rosenbaum menyebutkan, jika pada bayi prematur biasanya baru akan mulai belajar berjalan pada usia 11 bulan.
Anak berjalan (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak berjalan (Foto: Pixabay)
Terlambatnya anak berjalan bisa juga dikarenakan tidak adanya kemauan anak atau tidak terbiasa. Jadi tugas Andalah untuk memancing anak semangat belajar berjalan. Tapi jangan sampai memaksa, ya.
ADVERTISEMENT
Pijatan ringan dan lembut di telapak kakinya juga bisa Anda lakukan. Di antaranya untuk memperkuat sistem motorik, melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan kekuatan otot anak hingga mempersiapkan kakinya untuk siap berjalan.
Bersabar dan jangan putus asa mendampingi anak berlatih berjalan dan tetap menghargai fase anak Anda dalam tumbuh kembangnya sendiri. Rayakan setiap pencapaiannya dan perhatikan terus kemajuan-kemajuan yang dibuatnya.
Bila tetap belum ada perkembangan, Anda bisa membawa anak ke ahli neurologi untuk memeriksa kondisi sistem syaraf terkait perkembangan motorik kasar dan halusnya.