Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Yang Perlu Anda Ketahui terkait Bayi Sungsang
29 April 2018 10:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Saat memeriksa kehamilan Anda dengan bantuan ultrasonografi (USG), bidan atau dokter bisa saja menemukan bahwa bayi Anda dalam kondisi sungsang. Yaitu ketika posisi kepala bayi di dalam rahim berada di atas sementara pantatnya berada di bawah. Padahal, seharusnya posisi kepala bayi ada di bawah.
ADVERTISEMENT
Agar lebih jelas, kumparanMOM (kumparan.com) merangkum hal-hal yang penting untuk Anda ketahui seputar bayi sungsang berikut ini:
Apa penyebab terjadinya bayi yang sungsang?
Ada beragam faktor yang bisa menyebabkan Anda mengalami kehamilan sungsang. Mulai rahim ibu yang tidak normal, terlalu banyaknya air ketuban, sempitnya panggul ibu, kelainan pada kepala bayi seperti hydrocephalus, tumor di plasenta bawah atau previa, hingga mengandung bayi kembar dengan potensi salah satu kepala janin terlambat berputar ke bawah.
Bagaimana saja potensi posisi sungsang pada bayi?
Ada tiga posisi yang mungkin terjadi.
Pertama posisi yang disebut frank breech yaitu bokong janin berada di bagian bawah sementara tungkainya berada di atas hampir menyentuh telinga.
Kedua, incomplete breech yaitu sungsang dengan kaki janin berada di atas kaki lainnya (sungsang tidak sempurna).
ADVERTISEMENT
Ketiga, complete breech yaitu posisi sungsang sempurna dengan bokong janin yang berada di atas mulut rahim sedangkan kedua kakinya terlipat sempurna.
Bagaimana cara menanganinya?
Pada umumnya, janin di dalam kandungan masih bisa bergerak bebas saat usia kehamilan 28 minggu. Namun, ketika sudah memasuki usia 34-36 minggu posisi janin sudah berada di rongga panggung. Sehingga, akan sulit bagi Anda mengubah posisinya.
Terdapat beberapa upaya yang bisa Anda lakukan untuk menangani bayi sungsang pada batas usia ia masih bisa bergerak bebas. Di antaranya, melakukan senam hamil khusus yang bisa menjadikan otot perut elastis hingga memudahkan janin kembali ke posisi normal.
Di samping itu, Anda bisa mencoba meletakkan benda dingin pada sekitar area kepala bayi. Janin yang menyukai hal-hal hangat bisa jadi terangsang untuk mengubah posisinya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Anda pun bisa melakukan knee chest position atau berposisi sujud. Anda bisa melakukan gerakan ini rutin 10 menit sebanyak 2 kali sehari. Metode ini dikatakan aman dan mudah dilakukan untuk memacu gerakan memutar janin dalam kandungan agar tidak sungsang.
Seperti apa persalinan bayi sungsang?
Selalu konsultasikan perkembangan kehamilan hingga persiapan kelahiran Anda kepada dokter ya Moms. Jika kemungkinan bayi Anda masih sungsang hingga masa melahirkan, maka Anda perlu memerhatikan beberapa pertimbangan cara melahirkan normal atau sesar.
Misalnya, berat badan bayi hingga posisi kepala bayi yang terlalu menunduk hingga menghadap ke dalam yang berpotensi mengakibatkan tulang punggung bisa cedera jika dipaksakan kelahiran normal.