1 WNI Korban Penembakan Masjid Christchurch Dipastikan Meninggal Dunia

16 Maret 2019 17:56 WIB
Lilik Abdul Hamid. Foto: Facebook @Lilik Abdul Hamid
zoom-in-whitePerbesar
Lilik Abdul Hamid. Foto: Facebook @Lilik Abdul Hamid
ADVERTISEMENT
Satu orang WNI bernama Muhammad Abdul Hamid alias Lilik Abdul Hamid dipastikan meninggal dunia akibat terkena peluru saat penembakan massal di Masjid Al-Noor Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3).
ADVERTISEMENT
“KBRI Wellington menerima kabar pukul 22.10 bahwa WNI atas nama Bapak Lilik Abdul Hamid (Pak Lilik) yang sebelumnya dilaporkan hilang saat ini telah dikonfirmasi menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam peristiwa penembakan di Christchurch,” tulis pernyataan KBRI Wellington, Sabtu (16/3).
Atas kematian korban, pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita kepada keluarga. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah menyampaikan belasungkawa langsung kepada istri korban, Nina Lilik Abdul Hamid melalui sambungan telepon.
Sementara itu Duta Besar RI di Wellington, Tantowi Yahya bersama segenap masyarakat Indonesia di Christchurch langsung mengunjungi kediaman keluarga korban di Christchurch sebagai bentuk bela sungkawa.
Petugas polisi berusaha mengamankan situasi saat insiden penembakan terjadi di Linwood di Christchurch, Selandia Baru. Foto: Reuters
Kemlu RI mengatakan terdapat 7 WNI yang berada di dua masjid lokasi penembakan massal terjadi, termasuk salah satunya Lilik.
ADVERTISEMENT
"Empat orang telah dinyatakan selamat, dua orang luka dan saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit dan satu orang meninggal dunia," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal lewat keterangannya, Sabtu (16/3).
Dua WNI yang menjadi korban luka hingga saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Christchurch.
“Beliau telah menjalani multiple operations dan saat ini masih terus mendapatkan perawatan medis dari pihak RS. Kondisi anak dari Bapak Zulfirman Syah yang juga tertembak, saat ini diketahui sudah stabil,” kata KBRI Wellington.
KBRI Wellington terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI, khususnya Direktorat Perlindungan WNI dan BHI, untuk memfasilitasi rencana kedatangan anggota keluarga dari Indonesia yang ingin mengunjungi WNI yang terkena dampak peristiwa penembakan di Christchurch.
ADVERTISEMENT