13 Gempa Getarkan Kabupaten Mamasa Sejak Subuh

18 November 2018 10:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gempa (Foto: kumparan/Nunki Pangaribuan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gempa (Foto: kumparan/Nunki Pangaribuan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, masih terus diguncang gempa hingga hari ini, Minggu (18/11). Sejak pukul 05.31 WITA hingga 11.00 WITA, total sudah ada 13 guncangan dengan kekuatan bervariasi dirasakan di wilayah ini.
ADVERTISEMENT
Getaran pertama dirasakan lemah oleh warga Mamasa. Kekuatannya, 2,8 Magnitudo.
"Kedalaman gempa sekitar 10 km di atas permukaan laut," demikian keterangan dari akun Twitter BMKG @infoBMKG, Minggu (19/11).
Beberapa menit kemudian, guncangan lemah secara berturut-turut kembali dirasakan warga Mamasa hingga pukul 07.41 WITA . Kekuatannya mulai dari 2,1 Magnitudo hingga 3 Magnitudo.
Gempa-gempa susulan ini dilaporkan tidak berpotensi tsunami.
Sejam kemudian, gempa masih terus terjadi. Dengan kekuatan terlemah 2,9 Magnitudo hingga 3.2 Magnitudo.
Yang teranyar, guncangan kembali terjadi sekitar pukul 11.05 WITA. Kali ini gempa tersebut berkekuatan 3,3 Magnitudo.
Meski sudah dilaporkan ada 13 guncangan, hingga pukul 11.29 WITA belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa.
ADVERTISEMENT
Rentetan gempa di Mamasa sudah berlangsung sejak Sabtu (3/11) lalu dengan kekuatan 3.7 Magnitudo pada pukul 02.40 WIB.
Koordinator Gempa Bumi Balai Wilayah IV Makassar, Jamroni, sudah memberikan penjelasan terkait fenomena ini. Jamroni menyebut, terdapat dua alasan mengapa aktivitas gempa di Mamasa meningkat. Penyebab pertamanya, Sesar Saddang.
Sesar ini aktif tapi memang sudah tidak lama menyebabkan adanya gempa.
"Sehingga wajar jika saat ini Sesar Saddang dalam fase akumulasi stres maksimum dan saatnya melepaskan energinya yang dimanifestasikan sebagai aktivitas gempa yang beruntun kejadiannya," kata Jamroni seperti dilansir Antara beberapa hari lalu.
Alasan kedua, yakni ada dugaan bahwa meningkatnya kegempaan di Mamasa dipicu oleh aktivitas gempa kuat di Palu-Donggala yang berkekuatan terbesar 7.4 magnitudo.
ADVERTISEMENT
"Sangat mungkin transfer stres statis yang positif dan besar mereaktivasi struktur Sesar Saddang yang letaknya di selatan Sesar Palu-Koro," ucapnya.